PPPK: Dari Harapan jadi Sindiran "Peserta Pelengkap Penderita"🔥
Seleksi PPPK Guru 2025 yang baru saja berlalu meninggalkan jejak kekecewaan mendalam bagi sebagian peserta, khususnya di Sumenep.
Di berbagai platform media sosial, muncul sindiran tajam yang memplesetkan akronim PPPK jadi “Peserta Pelengkap Penderita Karena tak masuk data.”
Sebuah permainan kata sarat ironi, lahir dari rasa ketidakadilan yang dialami para guru honorer lantaran mereka telah mengabdi belasan hingga puluhan tahun.
Pertanyaannya menggantung di langit Sumenep: Kok bisa mereka tidak terdata?
Bagaimana mungkin guru-guru yang sudah mencurahkan dedikasi selama lebih dari 15 tahun tiba-tiba seperti tak pernah ada dalam sistem?
Apakah sekadar karena faktor administrasi, atau ada sesuatu yang lebih dalam dari sekadar teknis?
Sindiran ini bukan sekadar lelucon pahit. Ini adalah alarm.
Ketika para pengabdi pendidikan merasa diabaikan oleh negara, kepercayaan publik terhadap sistem seleksi makin rapuh.
Pemerintah harus menjawab: Bukan hanya dengan klarifikasi, tapi lewat perbaikan sistem yang transparan, adil, dan manusiawi.
Jika tidak, PPPK akan terus dikenang bukan sebagai solusi kesejahteraan guru, tapi sebagai luka panjang bernama harapan yang dikhianati. [Surya]
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.