Pagelaran Orkes Banjari dalam Perayaan Pernikahan, Penuh Nilai Islami

Orkes banjari di Sumenep Madura
Salah satu pertunjukan orkes banjari di Sumenep, Madura. [Surya]

apoymadura.com - Dalam tradisi masyarakat Sumenep, khususnya di beberapa pelosok desa, perayaan pernikahan seringkali disertai dengan hiburan untuk tamu undangan. 

Salah satu hiburan yang banyak digemari masyarakat pedesaan adalah pagelaran musik dangdut atau tari tayub. Sabtu (7/9/2024). 

"Pentas musik dangdut atau tayub seringkali dinilai kurang elegan karena ada unsur saweran atau kurang tertibnya acara karena penonton naik ke panggung sembari berjoget," terang Mulyadi (47 tahun) warga Dusun Sempong Barat, Desa/Kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep. 

Berbeda jauh dengan pertunjukan orkes banjari. Penonton lebih fokus pada permainan alat musik dan vokalisnya. 

Salah satu aspek yang membuat pagelaran orkes banjari dalam acara pernikahan ini terasa elegan adalah penekanan pada kesopanan. 

"Tidak ada saweran. Acara diatur dengan sangat rapi dan tertib. Para penonton duduk dengan nyaman sembari menikmati alunan musik Islami yang menyentuh hati," jelas Mulyadi. 


Tokoh pemuda setempat ini mengungkapkan, bahwa pembawa acara sangat menjaga etika, baik dari segi penampilan maupun interaksi antara pemain musik dengan penonton. 

Setiap penampilan dibuka dengan doa, dan para pemain musik mengenakan pakaian yang sopan, sesuai dengan nilai-nilai keislaman. 

Hal ini secara otomatis menghilangkan kesan norak yang sering kali ditemui dalam beberapa pagelaran musik dan semacamnya.

Orkes bernafaskan Islami ini menjadi magnet tersendiri bagi para penonton. Tidak hanya sekadar hiburan, musik ini menghadirkan suasana religius yang mendalam. 

"Para pemain menyuguhkan lantunan shalawat dan lagu-lagu yang memuji kebesaran Allah dan Rasul-Nya," tegas Mulyadi. 

Suara lantang rebana, drum, tamborin, ditambah dengan harmoni vokal yang syahdu, berhasil membangkitkan keindahan sejati dari sebuah perayaan pernikahan.

Keputusan untuk tidak melibatkan saweran dalam acara ini juga menjadi salah satu hal yang patut diapresiasi. [Surya]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Imanur Maulid Efendi dan Ahmad Buhari: Pendamping Setia Guru Honorer Kecamatan Pasongsongan dalam Rekrutmen PPPK 2024

Drumband Gita Al-Husna SDN Pakandangan Sangra Raih Prestasi Tingkat Jawa Timur

Teknik Pengobatan Guasha dan Barqun di Griya Sehat Alami Holistik (GSAH) Yogyakarta

BPRS Bhakti Sumekar Pasongsongan Salurkan Sedekah di SDN Panaongan 3

Kepedulian Agus Sugianto dalam Membantu Guru Honorer pada Seleksi PPPK Tahap 2

Abu Supyan: Kepala SD yang Memiliki TK Satu Atap Diminta Segera Urus Izin Operasional

Agus Sugianto: Kepala Sekolah yang Berdedikasi pada Pendidikan di Pasongsongan

Apresiasi Tim Penilai Kinerja terhadap Kepala SDN Panaongan 3 dalam Program Literasi dan Numerasi

Ramuan Banyu Urip Bawa Serda Arifin Go International

MS Arifin Menerima Kunjungan Ahli Pengobatan Alternatif di Yogyakarta