Langsung ke konten utama

Buta Bisa Melihat karena Ramuan Banyu Urip

MS Arifin, CEO Therapy Banyu Urip International. (Foto: Yant Kaiy) 


SUMENEP, apoymadura.com 
- Ada kejadian menakjubkan pada Bakti Sosial (Baksos) Therapy Banyu Urip di Desa Legung Kecamatan Batang-Batang Kabupaten Sumenep beberapa hari yang lalu. 

Seorang pasien penderita buta total (tunanetra), yang sudah sejak lama diidapnya itu datang ke tempat Baksos, diantar oleh cucunya. Dia perempuan berusia 68 tahun warga Desa Legung. Setelah diterapi dengan metode pengobatan Ramuan Banyu Urip, ia langsung bisa melihat. Semua yang datang di Baksos ikut terheran-heran demi mengetahui hal tersebut. Senin (12/12/2022).

Lebih-lebih keluarga nenek dan para tetangganya. Karena mereka telah melakukan kunjungan kebeberapa pusat pengobatan masyarakat, namun upayanya tidak membuahkan hasil. Pihak keluarga nenek itu juga membawanya ke banyak tempat pengobatan alternatif. Namun semuanya  juga sia-sia. 

"Allah yang menyembuhkan segala macam penyakit. Ini bukan sulap. Ramuan Banyu Urip hakikatnya hanya sebagai media penyembuh. Saya pribadi tidak heran dengan kesembuhan ini. Pengobatan Therapy Banyu Urip sudah seringkali mengalami kejadian seperti ini," ucap MS Arifin bijak.

Atas kesembuhannya, keluarga nenek buta itu berulangkali mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh terapis dari Banyu Urip. Lebih-lebih kepada MS Arifin sebagai CEO Therapy Banyu Urip International.

Orang-orang yang hadir di Baksos mulai terkagum-kagum dengan Ramuan Banyu Urip. Semua turut menyaksikan peristiwa luar biasa tersebut dengan mata kepala sendiri. Tapi tim Therapy Banyu Urip tetap berpegang pada prinsip, bahwa semua pengobatannya disandarkan pada Tuhan Yang Maha Penyembuh. 

Semula mereka berpikir kalau yang namanya pengobatan gratis (Baksos) biasanya pengobatan tipu-tipu. Atau pengobatan yang ingin menjebak masyarakat agar ramuannya bisa dibeli. 

MS Arifin mulai menjelaskan kepada para hadirin, bahwa produk ramuan herbal Banyu Urip sudah mendapat pengakuan masyarakat dunia internasional. Buktinya, cabang Therapy Banyu Urip di luar negeri sudah banyak berdiri. Tak terhitung jumlahnya, karena satu negara ada yang lebih empat cabang. Seperti di Malaysia. 

"Masyarakat internasional banyak yang cocok dengan ramuan kami. Bahwa Ramuan Banyu Urip tidak hanya sekadar mengobati, tapi mampu menyembuhkan segala macam penyakit sampai ke akarnya. Sampai tuntas. Hebatnya lagi, tidak ada efek samping yang menyertainya," tandas MS Arifin. [Kay]




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nasib Guru Honorer PAI di Sumenep tidak Terurus

Catatan: Yant Kaiy Tidak adanya rekrutmen PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) bagi guru PAI (Pendidikan Agama Islam) di lingkungan Dinas Pendidikan Sumenep, menambah panjang penderitaan mereka. Karena harga dari profesi mulia mereka sebagai pendidik dibayar tidak lebih dari Rp 300.000,- per bulan. Rupanya pihak pemangku kebijakan masih belum terketuk hatinya untuk mengangkis mereka dari lembah ketidak-adilan. Sekian lama guru PAI terjebak di lingkaran mimpi berkepanjangan. Impian para guru PAI ini untuk menjadi PPPK menyublim seiring tidak adanya jaminan kesejahteraan. Namun mereka tetap berkarya nyata walau kesejahteraan keluarganya jadi taruhan. Mereka tetap tersenyum mencurahkan keilmuannya terhadap murid-muridnya. Animo itu terus bersemi karena ada janji Allah, bahwa siapa pun orang yang mendermakan ilmu agamanya, maka jaminannya kelak adalah surga. Barangkali inilah yang membuat mereka tidak bergolak dalam menyampaikan aspirasinya. Mereka tidak turu

Panji Gumilang Pesohor Akhir Kekuasaan Jokowi

Catatan: Yant Kaiy Emosi rakyat Indonesia berpekan-pekan tercurah ke Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang. Episode demi episode tentangnya menggelinding bebas di altar mayapada. Akhirnya, lewat tangan-tangan penguasa ketenangan dan kenyamanan Panji Gumilang mulai terusik. Telusur mereka berdasar pernyataan dirinya tentang beberapa hal yang dianggap sesat oleh sebagian besar umat Islam di tanah air. Cerita tentangnya menenggelamkan beraneka berita krusial dalam negeri. Isu ketidakadilan, kasus besar menyangkut hajat hidup orang banyak menyublim di dasar laut Al Zaytun. Banyak orang bertanya-tanya, seberapa perkasa Panji Gumilang di mata hukum Indonesia. Ia bertakhta atas nama kebenaran walau kadang berseberangan jalan dengan organisasi Islam yang ada. Mungkin baginya, berbeda itu indah. Sekarang tugas penguasa menyembuhkan suasana negeri ini menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur. Tidak ada nilai tawar.[] - Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com

SDN Panaongan 3 Layak Menyandang Predikat Sekolah Terbaik di Pasongsongan

Agus Sugianto (kanan) bersama Kepala Dinas Pendidikan Sumenep Agus Dwi Saputra. [Foto: Sur] apoymadura.com  - SDN Panaongan 3 terletak di Dusun Campaka Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Lokasinya masuk pelosok dengan jalan rusak ringan. Warga masyarakatnya sebagai besar bekerja di ladang sebagai petani. Musim penghujan mereka bercocok tanam jagung. Musim kemarau masyarakat lebih banyak menanam tembakau.  Ada pula sebagian dari mereka merantau ke kota lain. Bahkan ada yang bekerja di Malaysia, mengadu peruntungan agar kesejahteraan hidup lebih baik. Etos kerja warga masyarakat cukup tinggi. Mereka sadar, putra-putri mereka paling tidak harus punya pondasi keilmuan yang cukup. Agar dalam mengarungi hidup lebih indah, sesuai impiannya. Kendati perekonomian mereka rata-rata lemah, namun masalah pendidikan anak-anaknya menjadi sebuah prioritas. Karena mereka sadar, hidup bahagia itu lebih lestari dengan ilmu. Mereka menginginkan pendidikan putra-putrinya ke tingkat p