Pendidikan ke Jepang Terkendala Buta Warna

MS Arifin, CEO Therapy Banyu Urip International. (Foto: Yant Kaiy) 

Yogyakarta - Guru sebuah lembaga pendidikan swasta setingkat SMA di Yogyakarta akan bekerjasama dengan Therapy Banyu Urip Pusat Yogyakarta dalam memberantas penyakit buta warna terhadap para siswanya. Sabtu (17/9/2022).

"Kebetulan lembaga pendidikan tersebut mayoritas anak didiknya melanjutkan ke Jepang. Satu syarat bagi mahasiswa baru ini wajib tidak buta warna," ungkap MS Arifin. 

Therapy Banyu Urip menjadi rekomendasi bagi guru bersangkutan lantaran banyak pasien sukses tidak buta warna setelah berobat ke klinik ini.

Menurut ceritanya, para mahasiswa lulusan pendidikan ini biasanya akan bekerja di Jepang.

"Dalam waktu tidak akan lama lagi diantara kami akan menandatangi 
MoU," tandas MS Arifin. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Imanur Maulid Efendi dan Ahmad Buhari: Pendamping Setia Guru Honorer Kecamatan Pasongsongan dalam Rekrutmen PPPK 2024

Drumband Gita Al-Husna SDN Pakandangan Sangra Raih Prestasi Tingkat Jawa Timur

Teknik Pengobatan Guasha dan Barqun di Griya Sehat Alami Holistik (GSAH) Yogyakarta

BPRS Bhakti Sumekar Pasongsongan Salurkan Sedekah di SDN Panaongan 3

Abu Supyan: Kepala SD yang Memiliki TK Satu Atap Diminta Segera Urus Izin Operasional

Agus Sugianto: Kepala Sekolah yang Berdedikasi pada Pendidikan di Pasongsongan

Ramuan Banyu Urip Bawa Serda Arifin Go International

MS Arifin Menerima Kunjungan Ahli Pengobatan Alternatif di Yogyakarta

Sutiksan Terpilih sebagai Ketua KPRI 'Karya Baru' Kecamatan Pasongsongan

Anak Yatim di SDN Panaongan 3 Terima Santunan dari BPRS Bhakti Sumekar Pasongsongan Kabupaten Sumenep