Terbakar Emosi



Pentigraf: Yant Kaiy

Tiba-tiba darahku menggelegak demi kalimat kurang bijak darinya terlontar. Aku tak sanggup menyembunyikan muntahan amarah di dada. Jantungku berdetak kencang, menyapu bersih kesabaran di hati. Suaraku mulai bernada tinggi.

Sontak dia tercengang seperti yang lain. Tidak ada sepotong senyum mengiringi baris kata. Segera aku menyibukkan diri. Masih banyak tugas belum selesai. Tak ada waktu lagi mengontrol apa yang sudah kusikapkan.

Dalam hening malam aku menyesal. Tapi sudah terlanjur. Barangkali suasananya sudah tepat. Karena tidak hanya sekali mereka meremehkan apa yang aku kerjakan. Padahal aku tak pernah mau tahu urusan orang lain.[]

Pasongsongan, 12/11/2021



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soa-soal Bahasa Madura Kelas III

Soal-soal Bahasa Madura Kelas IV SD

Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Madura PAS Kelas IV SD

SMPN 1 Pasongsongan Perkenalkan Program Pendidikan kepada Siswa SDN Panaongan 3 dalam Sosialisasi Penerimaan Siswa Baru

Herbal Gondowangi Bondowoso Beri Bantuan Sepatu Olahraga ke Siswa SDN Panaongan 3 Sumenep yang Berlokasi di Desa TerpencilšŸ’„

Miris‼️ Warga Pasongsongan Merasa Khawatir, Jembatan Sungai Angsono Masih Gelap GulitašŸ˜Ž

Penyembelihan Hewan Qurban di Pendopo Therapy Banyu Urip Berlangsung LancaršŸ”„

Sumenep Digegerkan Dugaan Korupsi BSPS: Kepala Desa Dungkek Beri Klarifikasi Sepihak😁

Juknis Tunjangan Sertifikasi Guru Honorer 2025, Masih Perlu EvaluasišŸ˜‡

Subsidi Upah Rp 600 Ribu: Solusi Cepat atau Ilusi Kesejahteraan Guru Honorer⁉️