Antologi Puisi Fragmen Nasib (25)



Karya: Yant Kaiy

Kepada Seorang Dara

kaulah ternyata pembangkit kelesuanku belajar

sampai malam sunyi berkaribkan bayangan paras ayu

aku khawatir menyelami sikapmu menjerat lelaki

bisa juga kau bersandiwara, sembunyikan liar

mengolah senyuman semanis mungkin

agar sepertiku tersesat jalan di lingkaran asmaramu

 

sukar menebak geliat pesonamu

acapkali sikapmu begitu lugu

begitu mengagumkan semua mata insan

aku tahu kau jadi idola semua teman sekolahku

jangan mengelabui, tawamu merenda kebimbangan

 

keteguhan puncak gunung imanku

kadang goyah oleh gempa kebersamaan

secepat kilat kau tancapkan beragam siasat

sikap pengundang nafsu kelelakian

terlalu kotor nodai usia dinimu

masih panjang harapan masa depan

 

bukankah kecantikan itu relatif

tapi pintar mengasah otak

kita masih anak sekolah

menimba ilmu lebih utama

 

orang tua menambatkan impian

cita-cita dan masa depan gemilang

mereka berkorban membanting tulang

ingin melihat sukses kita

menapaki mayapada penuh liku

 

biar tak percuma jadi anaknya

berbakti selepas dahaga tanpa batas

membantunya, menggembirakan semampu kita

demi jerih payahnya seluas lautan

tak kunjung pudar dihantam angin dan ombak.

Sumenep, 10/08/1988



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Surat Terbuka untuk Haji Her (H Khairul Umam): Ajakan untuk Membangun Kesejahteraan Bersama

Soa-soal Bahasa Madura Kelas III

Soal-soal Bahasa Madura Kelas IV SD

Samsul Arifin: Figur Kuat yang Siap Memajukan Desa Pamolokan

Praktik Korupsi BSPS di Sumenep Terungkap, Kades 🅱️🅾️ngkar Sistem Jual Beli yang Merugikan

Besok‼️ Penyerahan SK CPNS dan PPPK di Sumenep, Momentum Awal Pengabdian bagi Ratusan Calon ASN

Harmoni Indah Lusyana Jelita & Umar Dhany Kawesa dalam "Untung Masih Ada Ramadhan"

Membangun Mindset Masyarakat Indonesia tentang Keampuhan Ramuan Tradisional

Amazing‼️ SDN Panaongan III Buktikan Keterbatasan Bukan Penghalang Prestasi

Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Madura PAS Kelas IV SD