Antologi Puisi “Tawa Terperosok Duka” (23)



Karya: Yant Kaiy

Selimut Kabut

jalan kutempuh naik-turun

tak jauh berbeda dengan kampungku

hati pun teduh pada belai lembut mereka

dedaunan menghijau  pelukan

pegunungan melingkariku di sunyi lamunan

leburkan bimbang tersisa kemarin

tapi tak banyak teriakan mungil menghias

seperti harapanku sebelum melangkah

apalagi dia sudah jadi milik orang

hanya pajangan potret mengejekku

dan manpu melunglaikan gairah yang ada

terlebih dalam kamar seorang diri.

Pasongsongan, 27/08/95

 

Pertemuan

teruntuk watie

 

sejak dalam bis aku telah membidikmu

ada hasrat terbelenggu mengusik

hingga pada pagi merekah tercurah

kita pun berjabat tangan

saling memperkenalkan dalam tatapan

aku terbawa pada gerakan lincahmu

sebelum meninggalkan dirimu pergi

 

kini kusulit melupakanmu

aku diburu rasa bersalah selalu

mungkinkah kita bersua dalam remang itu?

Pasongsongan, 27/08/95



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penemuan Mayat di Rumah Kosong Gegerkan Warga Panaongan, Sumenep

Terbaru‼️ R4 Mendapat Jalur Khusus PPPK 2025🔥

Najma Fairus Bikin Haru di Acara Perpisahan SDN Padangdangan 2🔥

Pisah Kenang Siswa Kelas VI SDN Pasongsongan 1: Pentas Seni yang Spektakuler dan Mengagumkan🔥

KKKS Pasongsongan Buka Donasi untuk Bapak Akbar, Guru Honorer PAI yang Derita Penyakit Jantung

Wali Murid dan Guru Bersinergi Sukseskan Acara Pelepasan Siswa Kelas VI SDN Padangdangan 2💪

Pelepasan Siswa Kelas VI SDN Padangdangan 2 Berlangsung Meriah🔥

Pelepasan 1000 Merpati Tandai Dimulainya Haflatul Imtihan di Pesantren Annidhamiyah

Upacara Pembukaan Perkemahan Sataretanan (Perkasa): Sambutan Kamabigus🔥

Grand Opening Haflatul Imtihan 2025‼️ Menyemai Prestasi, Merawat Tradisi di Pondok Pesantren Annidhamiyah🔥