Antologi Puisi “Tawa Terperosok Duka” (15)



Karya: Yant Kaiy

Mata Nakal

pertama kumenatapmu

aku telah menangkap aroma nakalmu

menggodaku tanpa batasan lagi

lantas aku menggebu terlalu seru

 

lalu tidak hanya itu

kau semakin menggila

sengaja kau menyingkap rokmu

wow, paha mulus itu di depanku

darahku terbakar habis

pandanganku nanar tak karuan

aku hanyut dalam iramamu

 

rupanya bukan usia

yang membuatmu sadar seutuhnya

hingga kapan kau mohon ampunan-Nya?

Pasongsongan, 24/12/95

 

Canda dan Kekecewaan

buat mulya

 

kau puisikan perjalanan kita

ada desah nafas kekecewaan terpantul

menukik pada langkah-langkah

lelah dan tidak bergairah

namun kita berusaha untuk tersenyum

diantara keringat mengalir deras

 

kemudian kita catat tempat pariwisata

seraya menggali peninggalan silam

dari sumur ke kolam renang

tapi tak ada perempuan menghibur kita

kecuali suara musik pengantar rindu

dimana kita telah dibuainya.

            Pasongsongan, 24/12/95 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Drumband Gita Al-Husna SDN Pakandangan Sangra Raih Prestasi Tingkat Jawa Timur

Teknik Pengobatan Guasha dan Barqun di Griya Sehat Alami Holistik (GSAH) Yogyakarta

BPRS Bhakti Sumekar Pasongsongan Salurkan Sedekah di SDN Panaongan 3

Abu Supyan: Kepala SD yang Memiliki TK Satu Atap Diminta Segera Urus Izin Operasional

Agus Sugianto: Kepala Sekolah yang Berdedikasi pada Pendidikan di Pasongsongan

Ramuan Banyu Urip Bawa Serda Arifin Go International

MS Arifin Menerima Kunjungan Ahli Pengobatan Alternatif di Yogyakarta

Sutiksan Terpilih sebagai Ketua KPRI 'Karya Baru' Kecamatan Pasongsongan

Anak Yatim di SDN Panaongan 3 Terima Santunan dari BPRS Bhakti Sumekar Pasongsongan Kabupaten Sumenep

Rapat Anggota Tahunan (RAT) KPRI "Karya Baru" Kecamatan Pasongsongan Digelar Paling Awal