Antologi Puisi “Suram Bertirai Gelap” (4)
Karya: Yant Kaiy
Gosip
kau masih juga tak
percaya
setelah kujelaskan semuanya padamu
kau telah terjebak obrolan mereka
yang sengaja tercipta
untuk kita
semua menjadi kenyataan
walau arah menjadi
tidak lurus
haruskah aku bersandiwara lebih meniscaya
tentu tidak mungkin
kulakukan itu
akan kubiarkan kau tersadar sendiri
tanpa diriku yang membangunkanmu.
Pasongsongan,
16/01/96
Wajah Hujan
suara hujan tak
reda
terusik diriku
karenanya
lantai rumah mulai
kuyup
aku menggigil dalam
irama dinginnya
plus genting yang
bocor
membuat suasana tak
tenteram
kencang hembusan
angin
menyeruak ke
seluruh sudut kamarku
aku terdiam mengurung resah
tanpa siapa-siapa
tanpa selimut pembalut asa
pengembaraan
lamunan tentang masa depen
semakin suram pada
kedinginan
merenda impian tak
menentu
bersama sang hujan
di tengah gelap malams
semua bersetubuh dengen air mengalir
meski telah kucoba menghalaunya
semestinya aku akan berbuat apa
aku
tak bisa membaca arah mata angin
pada sang hujan
yang terus memburu
menipuku berulangkali pada cemburu.
Pasongsongan,
16/01/96
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.