Antologi Puisi “Riak Sungai Debur Hati” (6)



Karya: Yant Kaiy

Mengaji Perjuangan

lorong gelap kulalui dengan pasti

kendati resah membuntutiku

tetap saja aroma kenyataan tergapai

perjuangan tak kenal lelah

 

merenangi debur kalbu menganga

biarlah coba menghantuiku

biarlah badai asmara itu jadi

lahar panas mengancam jiwa

dan takkan berhenti cintaku

pada perjuangan, lantaran kemelaratan

kian saja mengucilkan kepastian

dari sekian lama pengembaraan

 

alhasil kuterus bertumbal, syukur

kudapatkan pelajaran dari kegagalan

yang tak terbeli dengan materi.

Pasongsongan, 03/12/90

 

Sesat Jalanku

kucoba mencari titik lamunan

mengambang di langit kamar

bersenyawa ke dermaga keteduhan jiwa

sejenak aus keresahan menyayat,

datanglah angin menerpa bunga asa

meski tak sekejam kemelaratan.

Pasongsongan, 04/12/90

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Surat Terbuka untuk Haji Her (H Khairul Umam): Ajakan untuk Membangun Kesejahteraan Bersama

Soa-soal Bahasa Madura Kelas III

Soal-soal Bahasa Madura Kelas IV SD

Samsul Arifin: Figur Kuat yang Siap Memajukan Desa Pamolokan

Praktik Korupsi BSPS di Sumenep Terungkap, Kades 🅱️🅾️ngkar Sistem Jual Beli yang Merugikan

Besok‼️ Penyerahan SK CPNS dan PPPK di Sumenep, Momentum Awal Pengabdian bagi Ratusan Calon ASN

Harmoni Indah Lusyana Jelita & Umar Dhany Kawesa dalam "Untung Masih Ada Ramadhan"

Membangun Mindset Masyarakat Indonesia tentang Keampuhan Ramuan Tradisional

Amazing‼️ SDN Panaongan III Buktikan Keterbatasan Bukan Penghalang Prestasi

Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Madura PAS Kelas IV SD