Antologi Puisi “Keping Pengembaraan Khayal” (6)
Karya: Yant Kaiy
Manuskrip
kepada ernawati
kau telah
membangkitkan beraneka impian
kala kau tuliskan suara hati simpatimu
aku pun terlena
pada alunan kalimatmu itu
yang terlalu sempit menerangkan suasana
jiwa
secepat itukah buaian
asmara melanda?
mengguncang
naluriku sehingga terasa
gempa
walau sekian lama asmara tak tersalurkan
aku harus waspada agar
tidak celaka
memang daku mengharapkan
bahwa aku harus menghentikan permainan
lantaran terlalu sering bumi luka berdarah
bukannya aku pengecut
tak mau risiko
prahara meleburkan
konsep masa depan
yang terpajang di
dinding kamar
buramku
salahkah bila kutermenung hanya demi sukses belaka
kurasa tidak jika kau
siap
aku pun takkan
menolak
percayalah…
mengapa kau masih ragu
bila aku menantang begitu?
Pasongsongan,
27/03/95
Kasih Terbalas Benci
waktu demi waktu
kujalin rindu
diantara
bergelimang asmara
yang berkobar membara
dalam dada
lalu kau menyambutnya penuh
gairah
masih
ingatkah engkau?
ketika berada dalam peluk mesraku
ataukah kau memang
sengaja menghapusnya
tak mengapa kalau begitu caramu
berpindah kasih hanya demi materi dan gengsi
yang kau tebarkan di sepanjang
jalan kenangan itu
sekejam
itukah balasan yang kau persembahkan
hanya demi kesenangan terbalut kepalsuan
berbahagialah di
titian kebusukanmu
akan kucatat dalam sejarah
hidup ini
kujadikan cambuk asa meraih khayal semusim
dan, kebencianmu
telah menjadi prasasti
dalam langkah-langkahku
yang kian pasti
merebak pada dendam
menggumpal menjadi salju di kalbu
disini aku meludahimu
buat kemunafikanmu
semata
yang telah kau
rencanakan dari semula.
Pasongsongan,
21/04/95
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.