Antologi Puisi “Bunga-bunga Kepedihan” (9)



Karya: Yant Kaiy

Pancaroba Langit Biru

kau lempar aku di persimpangan jalan

ada nyeri mengalir liar di jantung

menyanyikan kidung kenistaan

aku terpaku menatap langit bersih

tanpa mendung menyelimuti harapan

lantaran tak pernah terbayangkan

sebelum semua menjadi tai busuk, menjijikkan

sebegitu mudah kau hempaskan diriku

seolah bagai dalam bara neraka saja

 

sulit dimengerti kesetiaanmu

secepet kilat berubah

tanpa memberi kesempatan lagi

kau finalkan kemesraan kita

tertutuplah ruang langkahku kini.

Pasongsongan, 13/08/91

 

Embun Pagi

sekian lama kutak menikmatinya

kerja malam menumpuk sunyi

ternyata lebih mengasyikkan

karena aku lebih merdeka merenung diri

kendati rasa bosan menyembelit

membikin hujan puncak harapan

menumpahkan kecewa di sehelai kertas

disitu semua dapat kukupas habis

 

adalah duniaku semata

sehingga kutinggalkan sang embun

pada garis kerinduan jiwa merdeka

tak mungkin kusalahkan diri ini

 

lantaran perut butuh makan

tubuh juga butuh pakaian

salahku atau salahnya?

kutak menemukan jawabnya.

Pasongsongan, 15/08/91



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soa-soal Bahasa Madura Kelas III

KB-PAUD Sabilul Rosyad Desa Pagagan Menerima Kunjungan Asesor Akreditasi

Soal-soal Bahasa Madura Kelas IV SD

Mitos Uang Bernomer 999

MWC NU Pasongsongan Hadirkan Kiai Said Aqil Siradj: Menyambut Hari Santri dengan Pencerahan untuk Umat

Sekolah Hebat, SDN Padangdangan 2 Gelar Program Bersase Setiap Sabtu

Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Madura PAS Kelas IV SD

Di SDN Padangdangan 1 Digelar Isco Pediyah, Ajang Asah Kecerdasan dan Spiritual Siswa

Dua Siswi SDN Padangdangan 2 Ikuti Ajang ISCO MIPA 2025 di SDN Pasongsongan 2

SDN Padangdangan 2 Gelar Kegiatan Shoyama, Tanamkan Cinta Rasul dan Tolak Bullying