Harus Memilih
Pentigraf: Yant Kaiy
Selalu mengalah karena
demi kebahagiaannya. Walau seringkali ingin meminta kebijaksanaan, namun hati melarangnya. Aku
tak membencinya lantaran ia telah mencurahkan segala hidupnya. Saat insyaf
mulai bersemi, maaf pun terlontar dari bibirnya.
Lalu maut
menjemputnya. Kecelakaan di jalan raya penyebab ia meregang nyawa. Bersama
kedua anakku berjuang meniti hidup. Sisa-sisa jerih payah kami satu demi satu
terjual.
Tak terpikirkan bahwa
ada lelaki mengincar kami. Hatiku terbelah, antara kebutuhan dan keinginan.
Antara impian dan kenangan indah bersama dia.[]
Pasongsongan, 3/4/2021
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.