Harus Memilih



Pentigraf: Yant Kaiy

Selalu mengalah karena demi kebahagiaannya. Walau seringkali ingin meminta  kebijaksanaan, namun hati melarangnya. Aku tak membencinya lantaran ia telah mencurahkan segala hidupnya. Saat insyaf mulai bersemi, maaf pun terlontar dari bibirnya.

Lalu maut menjemputnya. Kecelakaan di jalan raya penyebab ia meregang nyawa. Bersama kedua anakku berjuang meniti hidup. Sisa-sisa jerih payah kami satu demi satu terjual.

Tak terpikirkan bahwa ada lelaki mengincar kami. Hatiku terbelah, antara kebutuhan dan keinginan. Antara impian dan kenangan indah bersama dia.[]

Pasongsongan, 3/4/2021



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mitos Uang Bernomer 999

Persiapan Lomba Karnaval SDN Pasongsongan 1 dalam Semarak HUT Kemerdekaan RI ke-80

Lomba Gerak Jalan Pelajar di Pasongsongan Berlangsung Semarak

Lomba Baca Puisi Antar Pelajar di Pasongsongan Berlangsung Meriah

Nama-nama Finalis Peserta Lomba Seni Tingkat Kecamatan Pasongsongan

Penampilan Peserta Didik dari Pelosok Desa Pasongsongan Makin Membaik

Semifinal Lomba Baca Puisi Semarak HUT RI ke-80 Berlangsung Seru

Puskesmas Pasongsongan Gencarkan Imunisasi Campak di SDN Sodara 2

Dua Murid SDN Padangdangan 1 Raih Juara Lomba Seni Tingkat Kecamatan Pasongsongan

Perkumpulan Macopat Lesbumi NU Pasongsongan Berkisah tentang Nurbuat