Antologi Puisi “Wajah Malam” (15)
Puisi Karya Yant Kaiy
Naik Sepeda
hawa segar menerpa
tubuhku
kebimbangan tersapu
lembut
bawa
kebersemangatan anyar
lorong gelap kukuak
jua
tirai malam
menyelimutiku
lubang tubuh bumi
menyiagakanku dari
ketermenungan
derai keringat
seolah percuma
membasahi ragaku
hanya ada tekad
membara
suci tak bercela.
Sumenep, 05/07/1988
Bunga Melati
melatiku bermekaran
lantaran kemarin i
buku
tak memetiknya
ada bait - bait
semerbaknya
menyerang lubang
hidungku
kefrustrasian diri
pupus
terbang dari
fikiranku
seketika
kuterlonjak
dari lamunan
panjang melelahkan.
Sumenep, 05/07/1988
Sepotong keraguan
buat sahabatku, ary
purnamawati
kau membiaikkan
sesuatu
yang keluar dari
hati - nuranimu
membuai kepastian
sementara,
setelah kubuka
kamua hidupku
keraguan tak
tertangkia legt.
Sumenep, 07/08/1988
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.