Antologi Puisi “Lazuardi Asa” (8)
Puisi Karya Yant Kaiy
Sepotong Kepahitan
barangkali aku
telah jauh berjalan
meninggalkan bekas
luka, pedih
yang mengikis
pantai pengertianku
mengapung di antara
awan membisu
dan terus diri
bertanya
tentang lamunan tak
bertitik
berpulang pada asa
terlunta semaunya
kabut tipis
melintas di pikiranku
melukiskan
kebersemangatan nan percuma
adanya jurang
kesombongan
hanyalah
pengharapan semata
dan
ketidakmengertianku tertinggal jauh
aku bukan frustrasi
menghadapi
semua yang berbau
melarat
namun kepahitanlah
tetap membelenggu.
Sumenep, 16/02/90
Halusinasi Malam
berteduh mengarungi
senja
menantang beragam
kemunafikan
yang terlantar di
pembaringan
haruskah aku terus
terlena seorang diri?
dan malamku belum
cukup memikir
betapa mulianya
karunia Tuhanku itu
dan rasa buramku
meletus di tengah padang
melebur bersama
suasana nan terbui
gerakku mengalir
membasahi mulut gua
menetes perlahan seiring pancaroba
pada malam yang
gulita,
kusandarkan
terangku di selimut musim
mencoret tubuhku
tanpa tinta
hingga keletihan
menyiksa raga naluri
merubah haluanku
pada kiblat semula
dinding pun kokoh
berdiri di kakiku.
Sumenep, 17/02/90
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.