Antologi Puisi “Lazuardi Asa” (7)
Puisi Karya Yant Kaiy
Menangis di Tengah Hinaan
gerakku memang
lamban
otakku tak main
bertengkar aku
takut mati
dan membiarkan
kekalahan terus
menindih tanpa
ampun
seujung kuku pun
tiada kalimat puitis
yang ada rintih
menembus mega
kehinaan bagiku
dari orang ini
tak ubahnya sampah
berterbangan
mencari keburukan
sifat orang lain
yang lebih mulia
duh, nasib...
jangan biarkan
diriku
lebih sengsara lagi
menempuh jalan
berliku ini!
Sumenep, 14/02/90
Sembahyang Malam
halimun berguguran
menerpa. genting bilikku
terpatri tobat atas
kekhilafan sehari
angan melayang pada
Allah
sujud meluruskan
segala keinginan,
yang berpulang pada
karunia-Nya
aku diam seribu
kalimat
hanyalah hati
menancapkan kelemahan diri
pada sebuah
penyesalan tak berujung
lantas terlupa pada
asal kita.
Sumenep, 14/02/90
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.