Antologi Puisi “Lazuardi Asa” (3)
Puisi Karya Yant Kaiy
Merajut Mimpi
mengembara angan ke
pelosok negeri
angin meniup
dedaunan kehidupanku
ternatal senja
kebimbangan
sejuta tanya
termiliki detak jantung
adalah kesia -
siaan saja
telah berlalu dari ingatan
prahara asmaraku
berujung derita
menyakitkan, sulit
terobati
biarlah jadi beban
mengurung nasib
kumemang terbiasa
menyusuri halusinasi
terlena oleh
beragam kemewahan semata
lalu selebihnya
mimpi belaka
untaian puisi
hanyalah dian langkahku
tak berlebihan
mencari kepuasan bathin.
Sumenep, 08/02/90
Jalan Berdebu
sekian lama
kuterpuruk di ujung penantian
mengharap dan
berharap selalu
senyampang kabut tak menutupi
sekujur penglihatanku
tak masalah mencambuki cita mulia
Berbaur
meluruskan ketegangan yang ada
menjembatani bermacam kegagalan
diantara
berkepingnya lamunan
deras melumuri
kedengkian dalam dada
selebihnya debu
melekat erat sekali
aku sadar semua
adalah coba di ambang sesal
dan terbakar oleh kegersangan
kemarau
takkan pernah kuasa
kumenepisnya
biarlah terbuang ke
lembah duka-luka
menganga mencampuri
kegerahan yang sangat
terpatri nostalgia
masa kanak-kanakku.
Sumenep, 09/02/90
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.