Reuni Cinta
Pentigraf: Yant Kaiy
Sesungguhnya aku tak
ingin menghadirinya. Tapi salah satu teman memaksaku. Terpaksa aku datang
bersama anak lelakiku yang baru berusia empat tahun. Kata hatiku benar,
ternyata bayangan luka masa silam tertuang dalam derai cerita. Sikap senang
yang kupaksakan tak dapat menghapus pernik-pernik sakit di dada ini.
Lelaki yang kujuluki
kucing belang itu hadir juga. Rambutnya sudah beruban. Kulitnya sudah mulai
keriput karena kami sudah berusia lebih kepala lima. Ujung mataku terus
mengawasi gerak-geriknya.
Saat kami berjabat
tangan sesudah bertegur-sapa, dia menggerakkan telunjuknya di telapak tanganku.
Sikapku tetap tak berubah meski hatiku bergolak. Benci setengah mati.[]
Pasongsongan, 10/2/2021
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.