Macapat Hampir Punah di Pasongsongan



Catatan: Yant Kaiy

Macapat (sebagian orang di wilayah Pasongsongan ada yang menyebut Mamaca) merupakan kesenian bertutur yang ditembangkan. Satu orang bertugas melantunkan tembang dan satunya menerjemahkannya secara luas dengan gaya bahasa khusus. Penembang dan penerjemah (tokang tegges: Bahasa Madura) tidak terlepas dari pakem yang ada.

Kesenian macapat di Kabupaten Sumenep sudah ada sejak jaman dahulu. Namun saat sekarang, dibeberapa desa di  Kecamatan Pasongsongan, kesenian penuh kearifan lokal ini sudah hampir punah. Penyebab utama karena kaum muda saat ini tidak ada yang mau belajar.

Keprihatinan ini menginspirasi Lesbumi (Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia) Kecamatan Pasongsongan untuk menghidupkan kembali kesenian Macapat. Organisasi Lesbumi merupakan bagian dari Nahdlatul Ulama. Lesbumi mulai menghubungi para ahli Macapat di beberapa desa. Ahad (14/2/2021). Selanjutnya akan diadakan perkumpulan dari rumah ke rumah setiap bulan sekali.[]





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soa-soal Bahasa Madura Kelas III

Soal-soal Bahasa Madura Kelas IV SD

KB-PAUD Sabilul Rosyad Desa Pagagan Menerima Kunjungan Asesor Akreditasi

PB Elang Waru Jalin Persahabatan dengan PB Indoras Sumenep

Mitos Uang Bernomer 999

Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Madura PAS Kelas IV SD

Sekolah Hebat, SDN Padangdangan 2 Gelar Program Bersase Setiap Sabtu

Di SDN Padangdangan 1 Digelar Isco Pediyah, Ajang Asah Kecerdasan dan Spiritual Siswa

Kekecewaan Guru Honorer Pasongsongan: Lama Mengabdi tapi Tak Lolos PPPK

SDN Padangdangan 2 Gelar Kegiatan Shoyama, Tanamkan Cinta Rasul dan Tolak Bullying