Lagu Setia
Pentigraf: Yant Kaiy
Memahami cintanya
ternyata gampang-gampang susah meski setiap hari selalu bersama. Terkadang
tersimpan marah, dendam berbaur iba menelanjangi hati kecil. Lebih sulit lagi
ketika hasrat dia tak terungkap lewat sikap abu-abunya. Padahal aku telah
mengajarkan ilmu dan etika terbaik bagi masa depannya supaya jalan tak ada lagi
tikungan tajam.
Memang sesekali
keinginannya kupuaskan agar tidak berpindah ke lain hati. Acapkali aku
menyemplungi beragam kiblat pikirannya menjelang ke peraduan.
Perubahan demi
perubahan mengaburkan vonisku tentang karakter sesungguhnya. Kendati hujan akan
berganti kemarau, ada sesuatu tak terkuak, yakni nasibnya kelak. Maka
ternatallah cemas.[]
Pasongsongan, 4/1/2021
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.