Kepergian Pagi



Pentigraf: Yant Kaiy

Aku tak dapat menyaksikan wajah terakhirnya ketika Ibu dinyatakan meninggal karena Covid-19. Tim medis sebagai pemegang kekuasaan terhadap pasien; apa ia terpapar virus memalukan atau tidak. Kenapa memalukan, karena Ibu dikebumikan dalam peti yang diturunkan ke lubang menggunakan tali.

Tidak boleh ada manusia boleh menyentuh tubuhnya karena akan tertular. Menyedihkan.

Aku terpaksa lari sekuat tenaga, menghindari jebakan sang penguasa. Ibu sebelum masuk ruang isolasi membisikiku: “Bila aku mati, kau harus pergi jauh… “

Pasongsongan, 24/1/2021






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mitos Uang Bernomer 999

Persiapan Lomba Karnaval SDN Pasongsongan 1 dalam Semarak HUT Kemerdekaan RI ke-80

Lomba Gerak Jalan Pelajar di Pasongsongan Berlangsung Semarak

Lomba Baca Puisi Antar Pelajar di Pasongsongan Berlangsung Meriah

Semifinal Lomba Baca Puisi Semarak HUT RI ke-80 Berlangsung Seru

Dua Murid SDN Padangdangan 1 Raih Juara Lomba Seni Tingkat Kecamatan Pasongsongan

Puskesmas Pasongsongan Gencarkan Imunisasi Campak di SDN Sodara 2

Perkumpulan Macopat Lesbumi NU Pasongsongan Berkisah tentang Nurbuat

Perkumpulan Macopat Lesbumi Pasongsongan Dapat Undangan Tampil di Jakarta

KKG SD Gugus 02 Pasongsongan Gelar Rapat di SDN Soddara 2