Tembakau Bukan Lagi Daun Emas
Muhammad Masjum lagi menelpon. (Foto: Yant Kaiy)
Apoymadura, Sumenep – Dulu, di era kepemimpinan Presiden Suharto tembakau menjadi tanaman idola bagi masyarakat Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep Madura. Harga tembakau sangat menjanjikan bagi kesejahteraan hidup para petani. Tapi kini, harga tembakau rajang begitu ironis. Murah dan tidak manusiawi, membuat para petani menangis.
Ketika apoymadura.com
menyambangi kediaman Muhammad Masjum di Desa Sodara Kecamatan Pasongsongan
Sumenep, menanyakan perihal kenapa harga termbakau rajang sangat rendah.
“Saya juga prihatin dengan situasi harga tembakau sekarang.
Apa boleh buat, saya membeli sesuai dengan harga yang berlaku di gudang
pabrikan rokok besar,” terang Masjum sembari menimbang tembakau. Kamis
(10/9/2020).
Adakah kemungkinan harga tembakau membaik?
“Saya juga tidak tahu akan kemungkinan tersebut. Selama
pedagang lain mengambil harga tembakau rendah di tingkat petani, saya pun
mengikutinya. Kalau hanya saya yang membeli paling rendah, tentu saya tidak
mendapat tembakau rajang,” ucapnya. (Yant Kaiy)
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.