Budaya Kebersamaan pada ‘Aronjai’ Tembakau

Akhmad Rasuk (kiri) bersama Yant Kaiy dari apoymadura.com


Apoymadura, Sumenep – Meskipun harga tembakau rajang tahun ini sangat murah, dibawah Rp 15 ribu, akan tetapi petani tetap memetik daun tembakaunya. Dengan harapan, paling tidak bisa meringankan beban hutang akibat biaya yang mereka keluarkan selama proses menanam sampai membungkus tembakau rajang pada tikar daun lontar.

“Dalam proses panjang hingga menjual hasil panen tembakau, di dalamnya ada budaya kebersamaan sangat berarti yang tak dapat ditukar dengan uang sekalipun. ‘Aronjai’ adalah menata atau menyusun hasil tembakau rajang pada sebuah bidang bambu,” ujar Akhmad Rasuk yang berdomisili di Dusun Sempong Barat Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Kamis (17/9/2020).

Lelaki berusia kepala lima lebih ini menerangkan, kalau ‘aronjai’ biasanya dikerjakan bersama-sama dengan para tetangga. Baik mereka yang menanam tembakau ataupun tidak.“Nilai kebersamaan dan saling membantu inilah yang meretas buruk sangka antar tetangga sehingga terjalin kemesraan. Bisa jadi kalau buruk sangka dibiarkan berlarut-larut akan melahirkan permusuhan,” tukas Rasuk lebih jauh. (Yant Kaiy)

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soa-soal Bahasa Madura Kelas III

Soal-soal Bahasa Madura Kelas IV SD

Madura Breaking News💥 BKN Resmi Tunda Pelaksanaan Seleksi PPPK Tahap II😭 Peserta Wajib Tahu😭🆘

Praktik Korupsi BSPS di Sumenep Terungkap, Kades 🅱️🅾️ngkar Sistem Jual Beli yang Merugikan

KKG Gugus 02 SD Pasongsongan Gelar Rapat Rutin Bulanan

Besok‼️ Penyerahan SK CPNS dan PPPK di Sumenep, Momentum Awal Pengabdian bagi Ratusan Calon ASN

Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Madura PAS Kelas IV SD

Inspirasi Kepala Sekolah: Agus Sugianto Bangun Kedekatan dengan Murid SDN Panaongan 3😁

Luar Biasa🔥 Polres Sampang Tertibkan Kendaraan Bermotor, Razia hingga Kecamatan⁉️

Amazing‼️ SDN Panaongan III Buktikan Keterbatasan Bukan Penghalang Prestasi