Langsung ke konten utama

Kreativitas Seniman Akhmad Jasimul Ahyak

Lukisan dinding SDN Pasongsongan IV karya Akhmad Jasimul Ahyak

Catatan: Yant Kaiy
Dimasa pandemi Covid-19 ternyata membawa berkah tersendiri bagi seniman yang berasal dari Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep, Akhmad Jasimul Ahyak. Belakangan banyak job menghampirinya, seperti lukisan dinding pada Sekolah Dasar Negeri. Maksud dan tujuan sekolah melakukan itu semua yakni ingin para peserta didiknya bisa lebih betah (enjoy) menyerap ilmu dari gurunya.

Ditambah lagi anak-anak bisa menemukan suasana baru yang lebih menyenangkan. Sebab gambar-gambar tersebut bersifat edukatif, mengandung pembelajaran.

Tentang tarif dalam melukis dinding sekolah, Akhmad Jasimul Ahyak tidak menetapkan harga terlalu tinggi. Yang penting baginya hasil kreativitasnya bisa bermanfaat bagi banyak orang itu sudah cukup. Soal upah itu bisa dimusyawarahkan bersama.

Seniman yang multi talenta ini disamping sebagai pelukis, dia juga pembaca puisi yang baik. Dia juga sering menuangkan hasil inspirasinya lewat karya sastra. Banyak tulisan puisi, cerpen, novel, opini, dan berita yang dipublikasikan oleh media online www.apoymadura.com.

Lelaki yang sudah hampir mencapai usia kepala lima ini juga masih aktif sampai sekarang sebagai guru di Madrasah Aliyah Itmamunnajah Desa/Kecamatan Pasongsongan-Sumenep. Sebuah Lembaga Pendididkan Islam yang berada di bawah naungan LP Ma’arif terbaik di Kabupaten Sumenep.

Disamping itu, Akhmad Jasimul Ahyak sering diundang oleh beberapa komunitas seni yang ada di Madura sebagai salah satu dewan juri di berbagai lomba seni. Baik itu lomba baca puisi, melukis, lomba cipta puisi, dan lain sebagainya.

Nama Akhmad Jasimul Ahyak sudah begitu familiar di telinga masyarakat Pasongsongan. Pergaulannya amat luas, baik dari strata tingkat bawah bahkan terhadap orang-orang yang punya kedudukan atau jabatan penting. Ini patut kiranya ditiru oleh para seniman pendatang baru, tidak menonjolkan egosentrinya dengan mengebiri pesaingnya. Baginya, justru dengan adanya pesaing akan bisa memacu kreativitasnya lebih bersahaja, sehingga tak ada kesan bahwa seseorang itu seniman karbitan.

Mafhum kalau ia lebih muda diterima oleh berbagai kalangan. Sebab ia tak peduli dengan kata orang yang seringkali memandang sebelah mata terhadap dunia seni yang digelutinya.

Sukses selalu buat Akhmad Jasimul Ahyak. Saya pribadi angkat topi dengan hasil karya-karyanya sangat luar biasa.[]

Yant Kaiy, penjaga gawang apoymadura.com


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nasib Guru Honorer PAI di Sumenep tidak Terurus

Catatan: Yant Kaiy Tidak adanya rekrutmen PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) bagi guru PAI (Pendidikan Agama Islam) di lingkungan Dinas Pendidikan Sumenep, menambah panjang penderitaan mereka. Karena harga dari profesi mulia mereka sebagai pendidik dibayar tidak lebih dari Rp 300.000,- per bulan. Rupanya pihak pemangku kebijakan masih belum terketuk hatinya untuk mengangkis mereka dari lembah ketidak-adilan. Sekian lama guru PAI terjebak di lingkaran mimpi berkepanjangan. Impian para guru PAI ini untuk menjadi PPPK menyublim seiring tidak adanya jaminan kesejahteraan. Namun mereka tetap berkarya nyata walau kesejahteraan keluarganya jadi taruhan. Mereka tetap tersenyum mencurahkan keilmuannya terhadap murid-muridnya. Animo itu terus bersemi karena ada janji Allah, bahwa siapa pun orang yang mendermakan ilmu agamanya, maka jaminannya kelak adalah surga. Barangkali inilah yang membuat mereka tidak bergolak dalam menyampaikan aspirasinya. Mereka tidak turu

Panji Gumilang Pesohor Akhir Kekuasaan Jokowi

Catatan: Yant Kaiy Emosi rakyat Indonesia berpekan-pekan tercurah ke Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang. Episode demi episode tentangnya menggelinding bebas di altar mayapada. Akhirnya, lewat tangan-tangan penguasa ketenangan dan kenyamanan Panji Gumilang mulai terusik. Telusur mereka berdasar pernyataan dirinya tentang beberapa hal yang dianggap sesat oleh sebagian besar umat Islam di tanah air. Cerita tentangnya menenggelamkan beraneka berita krusial dalam negeri. Isu ketidakadilan, kasus besar menyangkut hajat hidup orang banyak menyublim di dasar laut Al Zaytun. Banyak orang bertanya-tanya, seberapa perkasa Panji Gumilang di mata hukum Indonesia. Ia bertakhta atas nama kebenaran walau kadang berseberangan jalan dengan organisasi Islam yang ada. Mungkin baginya, berbeda itu indah. Sekarang tugas penguasa menyembuhkan suasana negeri ini menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur. Tidak ada nilai tawar.[] - Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com

SDN Panaongan 3 Layak Menyandang Predikat Sekolah Terbaik di Pasongsongan

Agus Sugianto (kanan) bersama Kepala Dinas Pendidikan Sumenep Agus Dwi Saputra. [Foto: Sur] apoymadura.com  - SDN Panaongan 3 terletak di Dusun Campaka Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Lokasinya masuk pelosok dengan jalan rusak ringan. Warga masyarakatnya sebagai besar bekerja di ladang sebagai petani. Musim penghujan mereka bercocok tanam jagung. Musim kemarau masyarakat lebih banyak menanam tembakau.  Ada pula sebagian dari mereka merantau ke kota lain. Bahkan ada yang bekerja di Malaysia, mengadu peruntungan agar kesejahteraan hidup lebih baik. Etos kerja warga masyarakat cukup tinggi. Mereka sadar, putra-putri mereka paling tidak harus punya pondasi keilmuan yang cukup. Agar dalam mengarungi hidup lebih indah, sesuai impiannya. Kendati perekonomian mereka rata-rata lemah, namun masalah pendidikan anak-anaknya menjadi sebuah prioritas. Karena mereka sadar, hidup bahagia itu lebih lestari dengan ilmu. Mereka menginginkan pendidikan putra-putrinya ke tingkat p