Pelabuhan Pasongsongan Kabupaten Sumenep Madura |
Catatan: Yant Kaiy
Sebelum abad XV para nelayan Pasongsongan sudah dikenal
banyak orang, baik dalam negeri dan mancanegara. Dikenalnya para nelayan
Pasongsongan lantaran mereka sudah melanglang buana berlayar ke beberapa tempat
menjajakan hasil tangkapan ikannya.
Karena nelayan pula akhirnya pelabuhan Pasongsongan menjadi
ramai. Banyak perahu-perahu dari luar negeri berlabuh dalam rangka berniaga
dengan masyarakat di situ.
Satu bukti yang tidak terbantahkan, yakni adanya etnis Arab
dan Cina di Pasongsongan. Keberadaan kedua suku bangsa ini datang lewat
pelabuhan Pasongsongan dan menetap di Kecamatan Pasongsongan. Awal mulanya
mereka berdagang. Kedua etnis ini begitu kental mewarnai hinga-bingar kemajuan
Pasongsongan tempo dulu.
Etnis Arab menempati Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan
Kabupaten Sumenep. Beberapa kuburan di Astah Buju’ Panaongan yang di batu
nisannya bertuliskan ‘syekh’ sebelum nama orangnya merupakan satu bukti kuat.
Sedangkan etnis Cina saat ini bertempat tinggal di kawasan sepanjang Jalan Kiai
Abubakar Sidik Pasongsongan.
Saat sekarang Pelabuhan Pasongsongan merupakan pelabuhan
terbesar di Pulau Madura dengan hasil tangkap ikannya begitu melimpah. Tapi
sayang, di Pasongsongan tidak ada pabrik pengolahan ikan sampai detik ini.
Sehingga kemakmuran tidak dinikmati seutuhnya oleh masyarakat setempat.[]
Yant Kaiy, penjaga gawang apoymadura.com
Komentar
Posting Komentar