Virus Eksklusif
Opini: Yant Kaiy
Saya mempunyai teman masa kecil di Kecamatan Pasongsongan
Kabupaten Sumenep Madura yang sekarang jadi orang sukses. Dulu dia hampir
sejajar taraf hidup keluarganya dengan kami. Sama-sama berada di bawah garis
kemiskinan. Karena punya jabatan penting, sekarang orang-orang mengultuskan dia
sebagai manusia terhebat, terbaik, dan terpuji.
Dia menjadi inspirasi bagi banyak warga di wilayah kami,
bahwa kemiskinan tidak menutup jalan sukses bagi siapa saja yang hendak
berikhtiar. Ada aura menyinari alam pikiran mereka kalau kelemahan menjadi daya
pemicu menggapai impian selama hayat di kandung badan.
Ketika saya bersilaturrahmi di Idul Fitri 1441 H kemarin, ternyata
para tamu di rumahnya sudah banyak. Dari sudut mata batin saya, ada perbedaan
mencolok dalam sikap dan nada bicaranya. Dia seperti orang bijak bercampur sok
pintar. Performanya berwibawa, berbeda jauh tatkala kami masih satu sekolah
dulu. Bagi saya fenomena seseorang yang sukses lumrah mengalami metamorfosa
demikian.
Ada sesuatu yang tidak wajar saya temukan darinya. Dia pun
mulai terpapar virus eksklusif. Sungguh sangat disayangkan, sehingga diantara
kami kurang intim dalam menuangkan kebersamaan seperti masa silam.
Ternyata komentar saya dan teman-teman senada tentang dia.[]
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.