Postingan

Peduli Astah Syekh Ali Akbar Pasongsongan

Gambar
Catatan: Yant Kaiy Astah Syekh Ali Akbar Syamsul Arifin berada di Dusun Pakotan Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep Madura. Makam dari penyebar agama Islam di pantai utara Pulau Madura ini setiap hari selalu ada peziarah yang datang. Dari para peziarah pembawa mobil, terutama dari luar Madura   menginginkan agar ada tempat parkir representatif dan tempat istirahat (mengaso). Mereka tidak keberatan membayar parkir berapapun asalkan kendaraan aman dari pencurian dan buah kelapa jatuh. Perlu diketahui, bahwa sisi timur Astah Syekh Ali Akbar ditumbuhi pohon kelapa. Di sisi inilah mobil bisa parkir. Surat tanah yang diberikan Raja Sumenep ke-29, Raja Bindara Saod. (Foto: Yant Kaiy) Syekh Ali Akbar wafat 14 Jumadil Akhir 1000 Hijriah (Sabtu, 28 Maret 1592 Masehi). Hal itu tertulis jelas di daun pintu lewat ukiran beraksara Arab. Putri beliau bernama Nyai Agung Madiya menjadi Panglima Perang Kerajaan Sumenep. Atas permintaan Raja Aceh kepada Raja Sumenep, Nyai Agung Ma...

Bukan Arogan

Gambar
Pentigraf: Yant Kaiy Pada hakikatnya berani bukan arogan atau bisa membuat orang lain terkencing-kencing karena gertakan. Siapa pun orangnya, sifat jelek ini selamanya tetap ada pada setiap insan. Seperti sikap Tonah. Bersikap arogan ditengah-tengah orang baru dikenalnya. Tujuannya, menghindari goda hidung belang. Profesi dia bekerja dibagian lapangan. Dalam ketidaksempurnaan inilah Tonah terus berupaya tetap setia pada suaminya yang tak bisa lagi menggerakkan tubuhnya. Hipertensi telah mengandaskan asa hidup makmur di usia tua. Tuhan Maha Berkehendak, ikhlas menerima ujian. Godaan seringkali datang padanya. Apalagi usianya baru genap tiga puluh lima tahun, beranak dua. Bendera iman di kalbunya tetap berkibar dengan selalu ingat akan siksa neraka.[] Pasongsongan, 18/3/2021

Puisi Nasib

Gambar
Pentigraf: Yant Kaiy Gejolak asmara Tonah tak bisa dibendung tatkala ia ditinggal suaminya mencari sesuap nasi di negeri orang. Ia tinggal di samping rumah mertuanya secara terpisah. Walau begitu Tonah tetap mendapat pengawasan super ketat dari mereka. Bak dalam penjara, Tonah tersiksa memendam hasrat ingin bercinta seperti burung. Lepas dan bebas. Lewat sosial media, Tonah menampi lelaki yang kira-kira bisa memberinya kehangatan. Banyak yang berminat padanya. Namun dirinya tidak bisa berbuat apa-apa. Pintu pagar, tidak bisa mengendarai kendaraan roda dua, segala kebutuhan sandang-pangan tercukupi. Tidak ada alasan baginya untuk keluar rumah. Kecuali bercerai.[] Pasongsongan, 18/3/2021  

Musim Cinta

Gambar
Pentigraf: Yant Kaiy Dari relung hati paling dalam, Tonah ketika harus memilih, jelas ia akan menjatuhkan diri dalam cinta Debur. Dirinya mengakui kalau cinta pada suaminya sekarang tidak lebih dari paksaan kedua orang tuanya. Menimbang sisi ekonomi, Debur lebih mapan. Dari sisi gaya hidup, Debur lelaki perkasa. Memang rumput tetangga lebih baik dari pada miliknya. Biduk rumah tangga Tonah akhirnya berantakan. Jalan terbaik baginya harus berpisah. Keinginannya tercapai. Puas diri tak membuatnya berhasil menyatukan cintanya pada Debur. Di ujung senja menjingga, Tonah dan Debur mengikat ikrar untuk saling mencintai. Meski Debur sendiri telah beristri. Pasongsongan, 18/3/2021

Waswas Vaksin Covid-19

Gambar
Catatan: Yant Kaiy Ada cerita menarik dari salah seorang sahabat, sehabis divaksin Covid-19 di Puskesmas Pasongsongan Kabupaten Sumenep beberapa hari yang lalu. Ketika teman-temannya merasakan ada gejala perubahan pada kondisi tubuhnya, justru sahabat saya   ini tenang-tenang saja. Saya mengorek rahasianya. Ia tersenyum seraya menarik lengan saya dari tempat duduknya. Saya pun mengekor, menjauh dari kumpulan orang-orang yang tidak diperkenankan pulang oleh petugas medis selesai disuntik vaksin. Tujuannya supaya kalau ada perubahan tidak baik, pihak medis bisa segera mengambil tindakan. Kemudian sahabat saya memperlihatkan isi tasnya. Ada empat kaleng susu bergambar hewan. Dia menjelaskan, kalau dirinya sudah minum dua kaleng sebelum divaksin. Tujuannya agar cairan yang disuntikkan tidak berpengaruh apa-apa pada tubuhnya.[] Yant Kaiy, penjaga gawang apoymadura.com

Tren Mencari Duit di Aplikasi Video

Gambar
Catatan: Yant Kaiy Beberapa teman saya di daerah Sumenep sudah banyak yang mendapat duit dari salah satu aplikasi video. Lumayan besar jumlahnya. Temponya beragam, kalau mujur tidak sampai setahun uang dalam genggaman. Ada pula dua tahun lebih berjuang membuat konten bagus tapi tidak mendapatkan apa-apa. Trend mengobok-obok telepon pintar di kalangan anak muda jaman now juga merambah pada kalangan orang tua. Mereka tergiur cuan besar dengan sistem instan   ini. Ia rela merogoh kocek demi sebuah impian. Merenda keberuntungan. Ada pula diantara mereka tertipu karena harus menyerahkan duit sebagai syarat utamanya. Duh, kasihan… Sudah berkorban waktu dan tenaga. Bukan untung didapat, melainkan buntung.[] Yant Kaiy, penjaga gawang apoymadura.com

Telaah Potensi Wisata Desa Pasongsongan

Gambar
Catatan: Yant Kaiy Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) merupakan sebuah komunitas yang memiliki atensi besar terhadap daerahnya untuk mengangkat potensi   wisata yang ada dengan melakukan riset dan observasi konfrehensi. Ia juga merupakan salah satu komponen penting di tengah-tengah masyarakat yang mempunyai peran dan kontribusi pada pengembangan kepariwisataan. Dalam konteks ini, Desa Pasongsongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep sebenarnya mempunyai dua objek wisata potensial yang layak dilirik keberadaannya. Yaitu Astah Syekh Ali Akbar Syamsul Arifin dan Pelabuhan Pasongsongan. Sayang sekali kalau keduanya tidak mendapat sentuhan berarti dari mereka yang mempunyai kepentingan. Syek Ali Akbar adalah tokoh penyebar agama Islam di pantai utara Pulau Madura. Beliau wafat pada Sabtu, 28 Maret 1592 Masehi/14 Jumadil Akhir 1000 Hijriah. Ia adalah paman dari Raja Sumenep ke-29, Raja Bindara Saod. Sedangkan Pelabuhan Pasongsongan menjadi pusat perhatian dunia karena jaman...

Tantangan Menulis Kebenaran

Gambar
Catatan: Yant Kaiy Tatkala saya menulis opini atau berita di website apoymadura.com tentang kebenaran; mengungkap ketidak-adilan, menelisik mereka dalam memperkaya diri sendiri tanpa peduli orang lain tersakiti, menguliti mereka yang seenak perutnya meremehkan hukum negara dan agama, atau membongkar mereka yang tidak peduli norma-norma sosial-budaya. Sebagai akibatnya ada pressure yang tertuju pada saya dan keluarga. Bahkan acapkali unsur intimidasi terbuka lebar via sosial media. Saya pun tersenyum getir. Niat hati ingin berbuat baik karena menulis bagi saya adalah panggilan jiwa. Begitu picik wawasan mereka walau pendidikannya lulus dari perguruan tinggi terkemuka. Mereka seolah-olah merasa dunia miliknya. Maka awal tahun ini saya akan lebih selektif dalam mempublish tulisan, kendati dalam benak ada keinginan menggelegak untuk berbuat kebajikan terhadap sesama.[] Yant Kaiy, penjaga gawang apoymadura.com

Menggali Potensi Wisata Desa Pasongsongan

Gambar
Foto: Yant Kaiy Catatan: Yant Kaiy Bertempat di aula Kantor Desa Pasongsongan, sosialisasi pengembangan sumber daya alam untuk desa wisata demi meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir, menghadirkan tiga pemateri ahli yaitu: Fajar Budiono, S.Pd, M.Pd (ASIDEWI, HPI dan STKIP Sumenep), Doni Ferdiansyah, S.Kel, M.M (Universitas Islam Madura), dan Yeni Arista, S.Si, M.Si (Universitas Islam Madura). Selasa (16/3/2021). Satu persatu pakar wisata itu menguliti potensi apa saja yang ada di Desa Pasongsongan untuk bisa dijual kepada masyarakat dunia. Mereka juga memaparkan skala perbandingan dengan desa lain sebagai obyek kajian. Mereka nantinya juga siap mendampingi Desa Pasongsongan melakukan terobosan-terobosan signifikan dalam melakukan pemberdayaan potensi wisata. Beberapa sistem sukses dari desa lain menjadi barometer pembicaraan, termasuk kebijakan apa saja yang bisa diaplikasikan.[]

Desa Wisata dan Peningkatan Ekonomi Masyarakat Pesisir

Gambar
Foto: Yant Kaiy Catatan: Yant Kaiy Dalam siaran pers yang saya terima dari Kepala Desa Pasongsongan Ahmad Saleh Harianto, S.Pt. Bahwa besok, Selasa (16/3/2021) akan ada sosialisasi tentang pengembangan sumber daya alam untuk desa wisata demi meningkatkan perekonomian masyarakat   pesisir. Bertempat di Kantor Desa Pasongsongan sosialisasi ini akan dihadiri para pakar yang berkompeten dalam bidangnya sebagai pemateri. Fajar Budiono, S.Pd, M.Pd (ASIDEWI, HPI dan STKIP Sumenep), Doni Ferdiansyah,S.Kel, M.M (Universitas Islam Madura), dan Yeni Arista, S.Si, M.Si (Universitas Islam Madura). Diharapkan oleh banyak kalangan, sosialisasi ini bisa sukses menularkan ilmu kepada para stakeholder yang pada akhirnya mampu memberi manfaat seluas-luasnya kepada masyarakat.[]