Makalah: Peran Guru sebagai Anggota PGRI dalam Implementasi Deep Learning di SDN Padangdangan 2 Kecamatan Pasongsongan
Peran Guru sebagai Anggota PGRI dalam Implementasi Deep
Learning
di SDN Padangdangan 2 Kecamatan Pasongsongan
Tugas ini disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ke-PGRI-an yang diampuh oleh Dr. Iwan Kuswandi, M.Pd
Disusun oleh :
|
Nama |
: |
Suriyanto |
|
NIM |
: |
25862063A004294 |
|
Kelas |
: |
B |
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI SUMENEP
TAHUN 2025
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Peran Guru sebagai Anggota PGRI dalam
Implementasi Deep Learning di SDN Padangdangan 2 Kecamatan Pasongsongan”
dengan baik. Makalah ini disusun sebagai salah satu upaya untuk menambah pemahaman
mengenai peran strategis guru, khususnya yang tergabung dalam Persatuan Guru
Republik Indonesia (PGRI), dalam menghadapi perkembangan dunia pendidikan yang
semakin menuntut inovasi dan pemanfaatan teknologi pembelajaran mutakhir.
Dalam penulisan makalah ini, penulis
berusaha mengkaji bagaimana guru sebagai anggota PGRI dapat berperan aktif
dalam menerapkan konsep deep learning di lingkungan sekolah dasar,
khususnya di SDN Padangdangan 2 Kecamatan Pasongsongan. Harapannya, makalah ini
dapat memberikan gambaran serta inspirasi bagi para pendidik untuk terus
meningkatkan kompetensi dan profesionalisme dalam mendukung proses pembelajaran
yang lebih mendalam, bermakna, dan berpihak pada peserta didik.
Penulis menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
sangat diharapkan demi penyempurnaan karya tulis ini di masa mendatang.
Akhirnya, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan dukungan dan bantuan dalam penyusunan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca, khususnya bagi para pendidik dan pihak-pihak yang berkepentingan
dalam pengembangan pendidikan.
Sumenep awal Desember 2025
Penulis
1.
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Perkembangan pendidikan modern menuntut guru untuk mampu menghadirkan proses
pembelajaran yang tidak hanya berorientasi pada hafalan, tetapi juga pada
pemahaman mendalam, analisis, dan kemampuan berpikir kritis siswa. Salah satu
pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan tersebut adalah Deep
Learning, yaitu pembelajaran mendalam yang mengutamakan pemahaman konsep,
analisis, penalaran, dan penerapan pengetahuan dalam konteks nyata.
Sebagai organisasi profesi guru terbesar di Indonesia, Persatuan Guru
Republik Indonesia (PGRI) memiliki peran penting dalam membina kompetensi dan
profesionalisme guru. PGRI mendorong guru agar mampu mengembangkan pembelajaran
inovatif, termasuk implementasi Deep Learning. Di SDN Padangdangan 2
Kecamatan Pasongsongan, guru dituntut untuk mampu beradaptasi dengan perubahan
ini agar siswa dapat belajar secara lebih bermakna dan mendalam.
B.
Rumusan Masalah
Bagaimana peran guru sebagai anggota PGRI dalam menerapkan Deep Learning
di SDN Padangdangan 2 Kecamatan Pasongsongan?
C.
Tujuan Penulisan
1. Mendeskripsikan konsep dasar PGRI sebagai organisasi profesi
guru.
2. Menguraikan prinsip dan tujuan Deep Learning dalam
pendidikan.
3. Menganalisis peran guru sebagai anggota PGRI dalam implementasi Deep
Learning di SDN Padangdangan 2 Kecamatan Pasongsongan.
D.
Manfaat Kajian
1. Bagi Guru: Menambah wawasan tentang penerapan Deep
Learning sesuai nilai-nilai PGRI.
2. Bagi Sekolah: Menjadi bahan rekomendasi dalam
meningkatkan mutu pembelajaran.
3. Bagi PGRI: Memberikan gambaran kontribusi guru dalam mengembangkan pembelajaran inovatif di tingkat sekolah dasar.
2.
KAJIAN TEORI
A.
Konsep Dasar PGRI dan Fungsi Organisasi Guru
PGRI merupakan organisasi profesi guru yang bertujuan meningkatkan kualitas,
kompetensi, dan kesejahteraan guru. Beberapa fungsi PGRI meliputi:
1. Meningkatkan profesionalisme guru melalui
pelatihan dan pengembangan kompetensi.
2. Membangun solidaritas dan kolaborasi antar guru
baik dalam skala nasional maupun daerah.
3. Memperjuangkan hak dan martabat guru sebagai
tenaga pendidik.
4. Mendorong inovasi pembelajaran yang sesuai
perkembangan zaman.
Sebagai wadah profesional, PGRI berperan dalam mempersiapkan guru menghadapi
tantangan pendidikan abad ke-21, termasuk tranformasi pembelajaran berbasis Deep
Learning.
B.
Prinsip dan Tujuan Deep Learning dalam Konteks Pendidikan
Deep Learning dalam pendidikan adalah pendekatan pembelajaran yang
menekankan pada:
1. Pemahaman konsep secara mendalam, bukan sekadar
hafalan.
2. Kemampuan berpikir kritis dan analitis dalam
menyelesaikan masalah.
3. Pembelajaran aktif dan kreatif di mana siswa
terlibat langsung dalam proses eksplorasi.
4. Pengembangan keterampilan abad 21, seperti
kolaborasi, komunikasi, kreativitas, dan pemecahan masalah.
Tujuan utama Deep Learning adalah menciptakan pembelajaran bermakna (meaningful learning) yang mampu meningkatkan kompetensi siswa secara menyeluruh.
3.
ANALISIS PERAN GURU SEBAGAI ANGGOTA PGRI DALAM IMPLEMENTASI DEEP LEARNING
Guru di SDN Padangdangan 2 Kecamatan Pasongsongan memiliki peran penting
dalam mewujudkan pembelajaran mendalam. Peran tersebut dapat dianalisis
berdasarkan nilai-nilai PGRI:
1.
Profesionalisme
Guru sebagai anggota PGRI dituntut untuk terus meningkatkan kompetensi
melalui pelatihan dan pengembangan diri. Dalam konteks Deep Learning,
profesionalisme diterapkan melalui:
·
Penggunaan metode
pembelajaran seperti project-based learning dan problem-based
learning.
·
Perancangan evaluasi
berbasis analisis dan penerapan konsep.
·
Integrasi teknologi
pendidikan untuk mendukung eksplorasi siswa.
2.
Kolaborasi
PGRI memiliki budaya kolaboratif yang kuat. Guru menerapkan nilai ini
melalui:
·
Diskusi dan berbagi praktik
baik dalam KKG atau MGMP.
·
Penyusunan perangkat
pembelajaran bersama.
·
Berkolaborasi dalam
merancang proyek pembelajaran yang mendorong Deep Learning.
3.
Pengabdian
Guru yang bernaung di bawah PGRI memiliki komitmen pelayanan dan pengabdian
kepada pendidikan. Dalam implementasi Deep Learning, pengabdian
diwujudkan melalui:
·
Kesabaran dalam membimbing
siswa memahami konsep secara mendalam.
·
Pemberian pendampingan
individual bagi siswa yang mengalami kesulitan.
·
Konsistensi menciptakan
lingkungan belajar yang aktif dan mendukung eksplorasi.
Dengan demikian, guru sebagai anggota PGRI dapat menjadi motor penggerak pembelajaran mendalam di SDN Padangdangan 2 Kecamatan Pasongsongan.
4.
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A.
Kesimpulan
Guru sebagai anggota PGRI memiliki
peran strategis dalam penerapan Deep Learning di sekolah dasar.
Keanggotaan dalam PGRI tidak hanya memperkuat identitas profesional guru,
tetapi juga membuka akses pada berbagai program peningkatan kompetensi yang
mendukung penerapan pembelajaran yang lebih bermakna. Dalam konteks pendidikan
dasar, guru dituntut mampu menciptakan pengalaman belajar yang bukan sekadar
berfokus pada hafalan, tetapi juga menumbuhkan kemampuan analitis, kreativitas,
serta pemahaman mendalam terhadap materi.
Melalui profesionalisme, kolaborasi,
dan pengabdian, guru dapat mengembangkan proses pembelajaran yang mendorong
pemahaman mendalam dan pembentukan karakter belajar siswa. Penerapan Deep
Learning memerlukan guru yang mampu merancang aktivitas kelas yang
menantang, melibatkan proses berpikir tingkat tinggi, serta mendorong siswa
untuk mengeksplorasi hubungan antarkonsep. Sikap profesional dan komitmen guru
untuk terus belajar menjadi aspek penting agar strategi pembelajaran ini dapat
diterapkan secara konsisten dan efektif di kelas.
PGRI mendukung peran tersebut dengan
menyediakan wadah pengembangan kompetensi dan kerja sama antarguru. Melalui
pelatihan, seminar, diskusi profesional, serta komunitas belajar, PGRI
memberikan ruang bagi guru untuk saling berbagi pengalaman sekaligus memperluas
wawasan tentang praktik pembelajaran inovatif. Dukungan ini membantu guru
meningkatkan kapasitasnya dalam menerapkan Deep Learning, sehingga
pembelajaran di sekolah dasar dapat berlangsung lebih bermakna dan relevan
dengan kebutuhan perkembangan siswa.
B.
Rekomendasi
1. PGRI perlu memperkuat pelatihan tentang
strategi implementasi Deep Learning bagi guru SD.
2. Sekolah perlu mengembangkan budaya kolaboratif melalui
KKG/MGMP internal untuk mendukung inovasi pembelajaran.
3. Guru perlu meningkatkan kemampuan pedagogis dan
teknologi melalui pelatihan dan penelitian tindakan kelas.
4. Pemanfaatan teknologi pembelajaran perlu ditingkatkan untuk mendukung proses Deep Learning di kelas.
DAFTAR PUSTAKA
Hinton, G., LeCun, Y., & Bengio,
Y. (2015). Deep Learning. Nature, 521(7553), 436–444.
Maryani, I. (2021). Profesionalisme
Guru Indonesia dalam Perspektif PGRI. Jurnal Pendidikan Nasional, 10(2),
45–56.
Sardiman, A.M. (2018). Interaksi
dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Susanto, A. (2016). Teori Belajar
dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana.
Tilaar, H.A.R. (2015). Pedagogik
Kritis. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2019). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Bahri, S. & Zain, A. (2018). Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan. (2020). Pengembangan
Profesionalisme Guru Melalui Organisasi Profesi. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Husamah & Setiawan, D. (2019). Pembelajaran Bermakna: Konsep, Teori,
dan Implementasinya. Malang: UMM Press.
Kemendikbud. (2021). Panduan Implementasi Pembelajaran Berbasis Teknologi.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Marzano, R. J. (2017). The New Art and Science of Teaching.
Bloomington: Solution Tree Press.
Mulyasa, E. (2020). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
PGRI. (2022). Pedoman Organisasi dan Kode Etik Guru Indonesia.
Jakarta: Pengurus Besar PGRI.
Sanjaya, W. (2020). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.
Siregar, N. & Nara, H. (2021). Teori Belajar dan Pembelajaran.
Bogor: Ghalia Indonesia.
Suyanto & Jihad, A. (2018). Menjadi Guru Profesional: Strategi
Meningkatkan Kualifikasi dan Kualitas Guru. Jakarta: Erlangga.
Zhang, Y., & Chen, H. (2020). Deep Learning in Education: Concepts and Applications. New York: Springer.

Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.