Belajar di Sawah, Siswa Kelas 1 SDN Soddara 1 Antusias Praktik Menanam Padi
![]() |
| Siswa SDN Soddara 1. [sh] |
SUMENEP — Memanfaatkan datangnya musim hujan dan dimulainya masa tanam padi oleh para petani, SDN Soddara 1 Kecamatan Pasongsongan melaksanakan kegiatan belajar di luar kelas bagi siswa kelas 1, Sabtu (6/12/2025).
Kegiatan ini sekaligus jadi penyegaran bagi para siswa setelah sehari sebelumnya menyelesaikan asesmen semester ganjil.
Pembelajaran luar kelas tersebut dilakukan di area persawahan yang berlokasi tidak jauh dari lingkungan sekolah.
Sariman, guru kelas 1, mengajak seluruh siswa untuk melihat secara langsung proses menanam padi.
Sesampainya di sawah, para siswa diperkenalkan pada tahapan menanam padi oleh petani setempat, mulai dari cara memegang bibit hingga teknik menancapkannya ke tanah berlumpur.
Suasana jadi makin seru ketika siswa diberi kesempatan turun langsung ke sawah untuk mempraktikkan cara menanam padi.
Dengan penuh antusias, anak-anak mencoba mengikuti arahan petani sambil menikmati pengalaman baru yang belum pernah mereka rasakan sebelumnya.
Kepala SDN Soddara 1, Sarkawi, S.Pd menyampaikan dukungan penuh terhadap kegiatan tersebut.
Menurutnya, pembelajaran berbasis lingkungan sangat penting untuk mengenalkan siswa pada pekerjaan masyarakat sekitar.
“Melalui kegiatan ini, anak-anak bisa memahami secara langsung bagaimana petani bekerja dan betapa pentingnya peran mereka dalam menyediakan makanan bagi kita semua,” ujarnya.
Lebih jauh Sarkawi, S.Pd mengungkapkan, bahwa kegiatan belajar menanam padi ini diharapkan bisa menumbuhkan rasa peduli, menghargai kerja keras petani, serta mengembangkan keberanian dan rasa ingin tahu siswa sejak dini.
Dengan pengalaman belajar yang menyenangkan dan bermakna, sekolah berharap siswa makin memahami pentingnya menjaga lingkungan dan mendukung profesi petani sebagai pahlawan pangan. [sh]



Salut untuk SDN Soddara I yang mengajak siswa belajar langsung di sawah. Pengalaman menanam padi sejak dini bukan cuma mengajarkan teknik bercocok tanam, tapi juga menumbuhkan rasa hormat pada petani dan pemahaman akan proses panjang di balik nasi yang kita makan. Pembelajaran seperti ini menghubungkan sekolah dengan kehidupan nyata di sekitar siswa, lebih bermakna daripada sekadar teori di kelas. Semoga semakin banyak sekolah lain menerapkan metode seperti ini agar anak-anak bisa belajar dengan cara yang menyenangkan, bermanfaat, dan dekat dengan lingkungan mereka.
BalasHapus