Kiai Said Aqil Siroj dan Spirit Santri untuk Negeri
Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional tahun 2025, Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Pasongsongan akan menghadirkan sosok ulama kharismatik, KH Said Aqil Siroj, untuk memberikan tausiah di Lapangan Sawunggaling, Desa Pasongsongan.
Kehadiran mantan Ketua Umum PBNU dua periode (2010–2021) ini tentu akan jadi momentum berharga bagi masyarakat dan jamaah Nahdliyyin di wilayah pesisir utara Sumenep tersebut.
Kiai Said bukan hanya dikenal sebagai tokoh agama, tapi juga sebagai intelektual Islam yang konsisten menyuarakan nilai-nilai toleransi, kebangsaan, dan kemanusiaan.
Di tengah derasnya arus informasi dan meningkatnya tensi sosial akibat isu-isu politik dan keagamaan yang sering kali disalahpahami, suara Kiai Said selalu membawa kesejukan dan arah berpikir yang moderat.
Beliau menegaskan pentingnya Islam rahmatan lil ‘alamin — Islam yang membimbing, bukan memecah; Islam yang menuntun, bukan menghakimi.
Peringatan Hari Santri bukan sekadar seremonial mengenang peran santri dalam perjuangan kemerdekaan, tapi juga refleksi untuk meneguhkan komitmen moral dan spiritual santri di era modern.
Santri hari ini tidak cukup hanya pandai mengaji, tapi juga harus mampu menjawab tantangan zaman — dari digitalisasi, perubahan sosial, hingga krisis nilai.
Kehadiran Kiai Said di Pasongsongan jadi gong pengingat bahwa perjuangan santri bukan lagi di medan perang fisik, melainkan di medan ilmu, moralitas, dan kemanusiaan.
Harapan Kehadiran
Ketua MWC NU Pasongsongan, Kiai Achmad Riyadi, menyampaikan harapannya agar seluruh warga Kecamatan Pasongsongan turut hadir dan mengambil hikmah dari kegiatan tersebut.
“Kami berharap semua warga, terutama para jamaah dan generasi muda, bisa menghadiri tausiah ini pada 29 Oktober. Kehadiran Kiai Said Aqil adalah kesempatan besar untuk menambah ilmu, memperkuat iman, dan mempererat persaudaraan antarumat,” ujarnya penuh semangat.
Pengurus MWC NU Pasongsongan patut diapresiasi karena mampu menghadirkan sosok besar yang bisa menginspirasi masyarakat luas.
Tausiah Kiai Said diharapkan jadi pelita spiritual yang menyejukkan hati umat, sekaligus menumbuhkan semangat baru bagi kader-kader muda Nahdlatul Ulama untuk terus berkhidmat bagi agama, bangsa, dan kemanusiaan.
Hari Santri adalah hari kita semua — hari dimana nilai kesederhanaan, keikhlasan, dan cinta tanah air kembali dipatri dalam dada setiap insan.
Dan dengan hadirnya Kiai Said Aqil Siroj di bumi Pasongsongan, semoga semangat santri yang penuh keikhlasan dan cinta damai kembali menyala lebih terang di hati umat. [sh]

Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.