CERPEN: Malam Duka dan Tangan Kosong

Cerpen suriyanto Hasyim

By: Suriyanto Hasyim

Debur duduk diam di kursi bus, menatap jendela yang dipenuhi bayangan lampu jalan. 

Di sampingnya, ibunya menahan air mata. 

Sejak kabar ayahnya dijebloskan ke penjara karena kasus korupsi,  hidup mereka kelam. 

Rumah megah, mobil, tabungan di bank, bahkan uang dan perhiasan yang disembunyikan di ruang bawah tanah, semuanya disita negara.

Bus malam yang mereka tumpangi memasuki jalan sempit menuju kampung halaman. 

Tak ada koper besar, tak ada kotak kardus - hanya tas lusuh berisi pakaian seadanya. 

Begitu turun di depan gang kecil, angin malam menyapa dengan dingin yang menusuk tulang.

Lampu-lampu rumah tetangga sudah padam. 

Suara jangkrik bersahutan di kegelapan. 

Debur menggenggam tangan ibunya erat-erat, berjalan pelan di jalan tanah yang kering. 

Mereka pulang, tapi bukan sebagai keluarga yang dulu dikenal kaya, melainkan sebagai orang asing yang kembali membawa cerita pahit.

Di ujung gang, rumah kayu tua peninggalan kakeknya berdiri sendirian. 

Tanpa hiasan, tanpa kemewahan. Hanya atap bocor dan pintu berderit yang menyambut. []

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soal-soal Bahasa Madura Kelas IV SD

Kekecewaan Guru Honorer Pasongsongan: Lama Mengabdi tapi Tak Lolos PPPK

KKG SD Gugus 02 Pasongsongan Gelar Rapat di SDN Soddara 2

Mitos Uang Bernomer 999

Soa-soal Bahasa Madura Kelas III

MI Annajah Dusun Pakotan Gelar Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

Perkumpulan Macopat Lesbumi Pasongsongan Dapat Undangan Tampil di Jakarta

PB Elang Waru Jalin Persahabatan dengan PB Indoras Sumenep

Perkumpulan Macopat Lesbumi NU Pasongsongan Berkisah tentang Nurbuat

Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Madura PAS Kelas IV SD