Lomba Baca Puisi di Bindang: Semarak, Tapi Perlu Evaluasi
![]() |
Peserta lomba baca puisi Bintang. [Foto: sh] |
Pelaksanaan lomba baca puisi dalam rangka HUT Kemerdekaan RI ke-80 yang digelar di halaman Balai Desa Bindang, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan, berlangsung cukup semarak.
Antusiasme peserta dari berbagai lembaga pendidikan patut diapresiasi, begitu pula semangat panitia yang berusaha menghadirkan nuansa meriah dalam peringatan kemerdekaan.
Tapi ada beberapa catatan penting yang patut menjadi perhatian bersama.
Pertama, penggunaan sound system yang kurang maksimal membuat suara peserta tidak terdengar jelas.
Padahal, inti dari lomba baca puisi adalah penyampaian makna melalui kejelasan suara, intonasi, dan penghayatan.
Gangguan teknis ini tentu mengurangi kualitas penampilan peserta.
Kedua, penggunaan instrumen musik pengiring (instrumentalia) justru sering menutupi suara pembacaan, sehingga pesan puisi tidak sampai dengan baik kepada penonton.
Alangkah lebih tepat jika instrumen ditiadakan.
Ketiga, meskipun semua peserta diwajibkan memilih puisi bertema kemerdekaan, tidak ada batasan yang lebih terarah mengenai jenis atau karya yang boleh dibawakan.
Akibatnya, ada ketidaksamaan dalam tingkat kesulitan maupun kedalaman isi puisi yang dipilih.
Semaraknya lomba puisi ini tentu menjadi bukti semangat generasi muda dalam memperingati kemerdekaan.
Tapi evaluasi teknis dan konseptual tetap diperlukan agar lomba di tahun mendatang bisa lebih berkualitas. [sh]
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.