Guru PPPK PAI: Hadir Membawa Berkah atau Luka?
Kata orang, kehadiran guru PPPK PAI di SD Negeri adalah wujud perhatian pemerintah terhadap pendidikan agama.
Tapi, mari kita jujur, apakah semua guru di lapangan merasakannya sebagai berkah?
Di sejumlah sekolah, guru PAI honorer yang telah setia mengabdi berpuluh tahun, kini harus pindah haluan jadi guru kelas.
Alasannya sederhana; kursi mengajar PAI sudah penuh.
Tanpa jam mengajar PAI, mereka otomatis “terlempar” dari akun SIAGA Kemenag.
Dan tanpa akun SIAGA, selamat tinggal sertifikasi, selamat tinggal tunjangan, selamat tinggal peluang.
Lucunya, kita sering dengar kata “pemerataan” dalam pidato-pidato indah.
Tapi, mengapa pemerataan ini terasa seperti meratakan nasib guru honorer ke arah bawah?
Pemerintah tentu punya niat baik.
Hanya saja, niat baik tanpa perhitungan matang bisa seperti menabur benih di tanah yang sudah penuh.
Mungkin sudah saatnya kebijakan penempatan guru PPPK mempertimbangkan sejarah pengabdian guru yang lebih dulu ada. [sh]
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.