CERPEN: Sujud Debur tanpa Batas

Cetita pendek apoy madura

By: Suriyanto Hasyim

Debur tumbuh jadi lelaki perkasa, meski masa lalunya tak pernah luput dari bisik-bisik hinaan. 

Ia adalah anak pelacur. 

Tapi Debur tidak menundukkan kepala karena malu. 

Ia justru menengadahkan hati kepada Tuhan. Ia yakin, Tuhan Maha Pengampun. 

Tiap malam, Debur sujud lama di atas sajadah, merintih dalam doa. 

Ia memohon ampun bukan hanya untuk dirinya, tapi juga untuk ibunya. 

Debur tidak pernah membenci ibunya. 

Justru, ia menyimpan rasa sayang yang dalam, meski tak diungkapkan dengan kata-kata. 

Dalam tiap tetes air matanya, terselip doa agar ibunya selamat di akhirat kelak.

Baginya, masa lalu hanyalah ujian. Dan sujud yang panjang adalah jalan pulangnya. []

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Inkanas Ranting Banyu Urip Sinduadi Sering Raih Juara Umum di Kejurda

Penutupan MPLS di SDN Soddara 2 Ditandai dengan Pelepasan Balon dan Makan Bersama

Kiai Ali Akbar Syamsul Arifin: Jejak Wali Pesisir dan Raja yang Menjawab Salam dari Rahim

Juan Dali Tampilkan "La Rose" dalam Pameran Bhavana Loka di SMSR Yogyakarta

Regulasi PPPK Bikin Pusing, Honorer Sumenep Tambah Bingung

Transparansi Anggaran HUT RI ke-80 Pasongsongan, Jangan Bungkam Kritik dengan Nama Nasionalisme!

Cegah Pengaruh Negatif Sejak Dini, SMA Islam Darunnajah Gelar Sosialisasi Anti Judi Online dan Napza

Pengumuman Pemenang Lomba Seni HUT RI ke-80 Kecamatan Pasongsongan Berlangsung Meriah

Pengumuman Pemenang Lomba Kaligrafi HUT RI ke-80 Kecamatan Pasongsongan

SMA Islam Darunnajah Gelar Workshop Penyusunan Modul Ajar Berbasis Deep Learning dan AI