Cerpen: Garis yang Dilanggar

Cerita pendek

Oleh: Suriyanto Hasyim

Debur, seorang guru honorer di sebuah sekolah dasar negeri di pesisir. 

Usianya 51 tahun, tubuhnya kurus dan rambutnya mulai memutih. 

Meski hidup sederhana, Debur dikenal ramah dan sabar. Ia kerap membantu siapa pun yang ingin belajar, termasuk Tona, seorang mahasiswi dari perguruan tinggi swasta yang sedang kesulitan dalam pelajaran bahasa Inggris.

Pertemuan mereka bermula di sebuah perpustakaan kecil milik desa. 

Tona, masih berusia dua puluhan, datang meminta bantuan Debur untuk mengasah kemampuan bahasa asingnya. 

Debur, yang melihat semangat belajar Tona, dengan senang hati mengajarinya. 

Hari demi hari, mereka makin sering bertemu. Debur menganggap Tona seperti anaknya sendiri.

Tapi, suatu sore, ketika pelajaran hampir usai, Tona tiba-tiba memeluk Debur erat dan mengecup pipinya. 

Debur terkejut, tubuhnya menegang, dan seketika ia menjauh.

"Aku ini sudah seperti ayahmu, Ton," kata Debur. 

Tona menatapnya tajam, menolak mundur. "Aku tidak peduli. Aku ingin ini. Aku ingin Bapak."

Debur terdiam lama. Di benaknya berkecamuk rasa iba, tanggung jawab, dan sebuah garis tipis antara kasih sayang dan nafsu. 

Tapi ia tahu, sekali garis itu dilanggar, tak akan ada jalan kembali.

Dengan napas berat, Debur berdiri, mengambil jarak. 

"Kau masih muda, dan ini salah. Jangan biarkan perasaan sesaat menghancurkan masa depanmu!."

Bahwa kasih sayang, seberapa pun tulusnya, harus tahu batas. Dan ia bersyukur, kali ini, ia memilih jadi dewasa. ©

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Inkanas Ranting Banyu Urip Sinduadi Sering Raih Juara Umum di Kejurda

Penutupan MPLS di SDN Soddara 2 Ditandai dengan Pelepasan Balon dan Makan Bersama

Kiai Ali Akbar Syamsul Arifin: Jejak Wali Pesisir dan Raja yang Menjawab Salam dari Rahim

Juan Dali Tampilkan "La Rose" dalam Pameran Bhavana Loka di SMSR Yogyakarta

Regulasi PPPK Bikin Pusing, Honorer Sumenep Tambah Bingung

Transparansi Anggaran HUT RI ke-80 Pasongsongan, Jangan Bungkam Kritik dengan Nama Nasionalisme!

Cegah Pengaruh Negatif Sejak Dini, SMA Islam Darunnajah Gelar Sosialisasi Anti Judi Online dan Napza

Pengumuman Pemenang Lomba Seni HUT RI ke-80 Kecamatan Pasongsongan Berlangsung Meriah

Pengumuman Pemenang Lomba Kaligrafi HUT RI ke-80 Kecamatan Pasongsongan

SMA Islam Darunnajah Gelar Workshop Penyusunan Modul Ajar Berbasis Deep Learning dan AI