CERPEN: Cinta di Ujung Senja
By: Suriyanto Hasyim
Bagi Debur, usia bukanlah penghalang untuk menemukan cinta.
Menjelang kepala lima, ia masih perjaka.
Hidupnya dihabiskan untuk bekerja keras, membangun usaha kecil di kota.
Ia tak pernah berpikir akan menikah, hingga Tona hadir.
Tona, janda beranak dua, membawa warna baru dalam hidupnya. Senyumnya mencaikan kesepian yang telah lama membeku di hati Debur.
Banyak tetangga mencibir, menuduh Debur buta mata. Tapi Debur hanya tersenyum.
Baginya, kebahagiaan tak perlu persetujuan siapa pun.
Selesai akad nikah, Debur merasa seperti lelaki paling beruntung di dunia.
Bukan karena Tona sempurna, tapi karena Tona menerima dirinya.
Bagi Debur, cinta bukan soal usia atau masa lalu, melainkan keberanian untuk memilih satu hati dan menjaganya. []
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.