CERPEN: Aku Memilihmu jadi Imamku
By: Suriyanto Hasyim
Debur awalnya hanya iseng membuka aplikasi media sosial di malam yang lengang.
Ia menemukan profil seorang wanita bernama Tona.
Foto profilnya menampilkan wajah yang tampak lebih tua dari usianya, dengan senyum seadanya.
Dalam percakapan, Tona mengaku berusia 36 tahun, janda dua anak.
Entah mengapa, meski fotonya biasa saja, Debur merasa nyaman ngobrol dengannya.
Hari-hari berlalu, obrolan mereka makin intens.
Mereka saling curhat, bercanda, bahkan saling mengirim voice note.
Hingga suatu malam, Tona mengajak jumpa darat.
Di kafe kecil pinggir kota, Debur menunggu dengan sedikit gugup. Lalu seorang wanita muda berkulit cerah, berambut panjang, dan bermata teduh melangkah masuk.
Debur tertegun—itu Tona. Cantik, segar, dan jelas jauh lebih muda dari pengakuannya.
"Ini… kamu?" tanya Debur setengah tak percaya.
Tona tersenyum, duduk di hadapannya.
"Foto dan usia di profil itu hanya untuk menguji. Aku ingin tahu siapa yang melihat hatiku, bukan sekadar wajahku."
Debur terdiam. Dalam hatinya berkecamuk ragu—apakah rasa yang ia miliki sungguh cinta atau hanya terpukau paras?
Tona menatapnya lekat-lekat, lalu berkata pelan tapi tegas, "Aku memilihmu." []
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.