R4: Kode Penderitaan Guru Honorer di Sumenep
Guru honorer di Kabupaten Sumenep yang ikut seleksi kompetensi PPPK tahun 2024 kini terjebak dalam ketidakpastian.
R4, yaitu peserta yang memenuhi syarat tapi tidak masuk prioritas pengangkatan pusat.
Mereka berada dalam posisi serba salah: Tidak gagal, tapi juga belum tentu diangkat. Hmm.
Label R4 seolah jadi stempel "tunggu nasib". Pemerintah pusat sudah lepas tangan, menyerahkan semuanya kepada pemerintah daerah.
Bila daerah mau mengusulkan dan memiliki cukup anggaran, mereka bisa diangkat jadi ASN PPPK. Tapi kita tahu, ini lebih banyak bersifat "bisa" ketimbang "pasti".
Kondisi ini menatalkan kegelisahan yang mendalam di kalangan guru honorer.
Mereka sudah puluhan tahun mengabdi, mendidik generasi bangsa, tapi pengabdian itu tak cukup jadi tiket pasti menuju kesejahteraan.
Yang ada justru cemas, bingung, dan rasa tak dihargai menyeruak di dada.
Label R4, tersembunyi kenyataan pahit: Negara belum benar-benar hadir bagi mereka.
Tak ada penghargaan layak, yang ada hanyalah nasib mereka terus digantung.
Padahal, tanpa mereka, dunia pendidikan tak akan bisa berjalan semestinya.
Saatnya pemerintah berhenti mempermainkan harapan para pendidik.
R4 bukan sekadar kode, tapi simbol betapa tipisnya harapan dan betapa panjangnya penderitaan. [Surya]
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.