Pemerintah Lempar Tanggung Jawab, Honorer R4 Terombang-ambing Nasibnya

Pppk kategori R4

Pemerintah seperti sedang bermain estafet tanggung jawab ketika menyangkut nasib tenaga honorer R4. 

Alih-alih memberi solusi konkret, mereka justru saling melempar bola panas antarinstansi: pusat ke daerah, daerah ke pusat. 

Anehnya, di tengah-tengah kebingungan itu, ribuan guru honorer di Kabupaten Sumenep terus dipaksa menunggu dalam ketidakpastian, menyiksa.

Sebagian besar dari mereka sudah mengabdi puluhan tahun, namanya tercatat rapi di Dapodik, tapi anehnya—entah karena sihir atau sistem yang semrawut—tidak muncul di pangkalan data BKN. 

Ini seperti ada dua dunia tak saling mengenal, padahal sama-sama dikelola oleh pemerintah.

Honorer R4 itu ibarat anak tiri yang terus disuruh bersabar sambil diberi harapan palsu. 

Katanya bisa diangkat kalau daerah mau mengusulkan dan punya anggaran. 

Tapi kenyataannya? Pemerintah daerah pun seakan memilih aman, tak mau menanggung risiko politik dan beban anggaran. 

Ujung-ujungnya, honorer R4 hanya jadi korban dari sistem yang penuh lubang.

Ini bukan hanya masalah administrasi. Ini tentang harga diri ribuan guru yang telah mengajar tanpa pamrih, tapi kini diperlakukan seolah tidak pernah ada. 

Negara seharusnya hadir memberikan kejelasan, bukan malah menghilang di balik tumpukan surat edaran. [Surya]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penemuan Mayat di Rumah Kosong Gegerkan Warga Panaongan, Sumenep

Terbaru‼️ R4 Mendapat Jalur Khusus PPPK 2025🔥

Inkanas Ranting Banyu Urip Sinduadi Sering Raih Juara Umum di Kejurda

Penutupan MPLS di SDN Soddara 2 Ditandai dengan Pelepasan Balon dan Makan Bersama

Kiai Ali Akbar Syamsul Arifin: Jejak Wali Pesisir dan Raja yang Menjawab Salam dari Rahim

KKKS Pasongsongan Buka Donasi untuk Bapak Akbar, Guru Honorer PAI yang Derita Penyakit Jantung

Cegah Pengaruh Negatif Sejak Dini, SMA Islam Darunnajah Gelar Sosialisasi Anti Judi Online dan Napza

KKKS Pasongsongan Buka Donasi untuk Bapak Akbar, Guru PAI yang Alami Penyakit Jantung

SMA Islam Darunnajah Gelar Workshop Penyusunan Modul Ajar Berbasis Deep Learning dan AI

Regulasi PPPK Bikin Pusing, Honorer Sumenep Tambah Bingung