Mengapa Pemerintah Lebih Suka Bagi-Bagi Bansos daripada Buka Lapangan Kerja?
Bukan rahasia lagi, bahwa rakyat Indonesia saat ini kesulitan mencari pekerjaan.
Lapangan kerja makin sempit, sementara jumlah pencari kerja terus melonjak.
Lebih menyedihkan, alih-alih fokus menciptakan kesempatan kerja yang layak, pemerintah justru terlihat lebih aktif membagikan bantuan sosial (bansos). Mengapa begitu?
Pertama, bansos adalah solusi instan. Dibandingkan membangun industri, menciptakan wirausaha, atau memperluas sektor ekonomi produktif yang butuh waktu, dana, dan perencanaan matang.
Menyalurkan bansos bisa dilakukan cepat dan langsung menyentuh rakyat.
Apalagi saat momentum politik seperti menjelang pemilu, bansos sering dijadikan "alat pencitraan" untuk meraih simpati.
Kedua, ada semacam pendekatan populis dalam kebijakan. Pemerintah ingin terlihat hadir dan peduli di tengah kesulitan rakyat.
Tapi bantuan seperti ini ibarat obat penenang, bukan penyembuh.
Sementara itu, banyak warga terpaksa merantau ke luar negeri demi mencari penghidupan.
Mereka meninggalkan keluarga, anak, dan tanah kelahiran hanya untuk bekerja sebagai buruh migran.
Ironisnya, devisa dari keringat mereka justru jadi salah satu penyokong ekonomi negara.
Pemerintah tahu ini, tapi tetap saja tidak menyiapkan ekosistem kerja di dalam negeri dengan serius. [sh]
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.