Hutang Luar Negeri: Warisan yang Tak Pernah Selesai

Hutang Luar negeri

Entah kenapa, setiap rezim kepemimpinan di negeri ini seolah punya satu kebiasaan yang tak pernah berubah: Menggantungkan pembangunan pada hutang luar negeri. 

Dari presiden ke presiden, dari era Orde Lama, Orde Baru, hingga era reformasi, hutang selalu jadi "solusi cepat" menuju kemajuan. 

Kenyataannya justru menciptakan lingkaran setan yang menyandera masa depan bangsa.

Lebih tragis, hutang lama belum tuntas dibayar, tapi hutang baru sudah ditandatangani. 

Ironisnya, sebagian besar rakyat bahkan tidak tahu uang itu kemana perginya. 

Proyek-proyek mercusuar dibanggakan, tapi manfaatnya hanya dinikmati segelintir elite, sementara beban cicilannya diwariskan kepada generasi berikutnya.

Sebagai imbal balik, sumber daya alam—yang seharusnya jadi milik rakyat dan dijaga kedaulatannya—dijual murah ke pihak asing. 

Tambang-tambang dikeruk, hutan-hutan digunduli, dan laut dijarah. 

Investor asing diberi karpet merah, sedangkan rakyat lokal hanya jadi penonton dari tepi jurang kemiskinan. 

Lebih menyakitkan, pejabat yang mengurus semua ini justru hidup bergelimang harta, memamerkan kemewahan dari hasil "legalkan" eksploitasi negeri.

Hutang luar negeri pada akhirnya bukan lagi soal ekonomi, tapi soal kedaulatan. 

Ketika negara terlalu bergantung pada dana asing, maka keputusan strategis pun bisa digadaikan. 

Apakah ini pembangunan? Atau sebenarnya kita sedang menjual kedaulatan secara perlahan? [sh]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Inkanas Ranting Banyu Urip Sinduadi Sering Raih Juara Umum di Kejurda

Penutupan MPLS di SDN Soddara 2 Ditandai dengan Pelepasan Balon dan Makan Bersama

Kiai Ali Akbar Syamsul Arifin: Jejak Wali Pesisir dan Raja yang Menjawab Salam dari Rahim

Juan Dali Tampilkan "La Rose" dalam Pameran Bhavana Loka di SMSR Yogyakarta

Regulasi PPPK Bikin Pusing, Honorer Sumenep Tambah Bingung

Transparansi Anggaran HUT RI ke-80 Pasongsongan, Jangan Bungkam Kritik dengan Nama Nasionalisme!

Cegah Pengaruh Negatif Sejak Dini, SMA Islam Darunnajah Gelar Sosialisasi Anti Judi Online dan Napza

Pengumuman Pemenang Lomba Seni HUT RI ke-80 Kecamatan Pasongsongan Berlangsung Meriah

Pengumuman Pemenang Lomba Kaligrafi HUT RI ke-80 Kecamatan Pasongsongan

SMA Islam Darunnajah Gelar Workshop Penyusunan Modul Ajar Berbasis Deep Learning dan AI