Kisah Inspiratif: Ramuan Banyu Urip Pulihkan Diabetes

Therapy Banyu Urip international
Dari kiri: Pasien kencing manis bersama MS Arifin. [Foto: Surya]

apoymadura.com - Diabetes acapkali sebabkan komplikasi serius, termasuk luka busuk bernanah yang sulit disembuhkan. Rabu (13/11/2024). 

Kondisi ini semakin berbahaya karena infeksi pada luka yang tidak kunjung sembuh dan bisa memicu tindakan amputasi. 

Ini kisah seorang pasien perempuan yang divonis amputasi karena kondisi luka pada kaki parah, namun berhasil pulih berkat pengobatan tradisional.

"Pasien perempuan ini mengalami luka busuk bernanah akibat diabetes atau kencing manis," terang MS Arifin yang menangani perawatan pasien. 

Luka tersebut menimbulkan nyeri, pembengkakan, dan infeksi yang tidak kunjung sembuh, bahkan setelah berbagai upaya pengobatan medis modern. 

Dokter akhirnya menyarankan amputasi untuk mencegah penyebaran infeksi lebih lanjut.

"Ketika opsi medis tampak tidak memungkinkan untuk menyelamatkan bagian tubuhnya, pasien mencari metode pengobatan lain," tambah MS ArifinArifin di tempat praktiknya, Jalan Selokan Mataram, Sleman, Yogyakarta. 

Dalam perjalanannya, ia menemukan terapi Banyu Urip, sebuah pengobatan tradisional yang diprakarsai MS Arifin. 

Terapi ini dipercaya mampu mengobati luka-luka serius, termasuk luka diabetes yang sulit sembuh.

Menurut MS Arifin, pengobatan Banyu Urip telah mendunia dan diakui banyak orang sebagai solusi alami untuk berbagai jenis luka. 

Terapi ini menggunakan ramuan herbal dan metode tradisional yang telah teruji selama bertahun-tahun, dengan pendekatan yang aman dan alami untuk merangsang proses penyembuhan.

"Pertama saya menjalani sesi terapi Banyu Urip, hasilnya luar biasa mulai tampak. Luka yang tadinya bernanah dan berbau busuk perlahan-lahan mengering. Infeksi di sekitar luka pun berangsur mereda, dan kulit mulai pulih," ucap ibu muda itu dengan wajah ceria. 

Dirinya menyadari, semua tentu butuh proses. Dari sesi pertama sudah menunjukkan kalau nanah, tidak lagi keluar. 

"Sesi terapi pertama menunjukkan perkembangan positif yang signifikan," terangnya. 

Dalam waktu yang relatif singkat, kondisi pasien ini terus membaik. Ada kemungkinan besar, ia terhindar dari amputasi yang sebelumnya sudah dijadwalkan. [Surya]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Imanur Maulid Efendi dan Ahmad Buhari: Pendamping Setia Guru Honorer Kecamatan Pasongsongan dalam Rekrutmen PPPK 2024

Drumband Gita Al-Husna SDN Pakandangan Sangra Raih Prestasi Tingkat Jawa Timur

Teknik Pengobatan Guasha dan Barqun di Griya Sehat Alami Holistik (GSAH) Yogyakarta

BPRS Bhakti Sumekar Pasongsongan Salurkan Sedekah di SDN Panaongan 3

Abu Supyan: Kepala SD yang Memiliki TK Satu Atap Diminta Segera Urus Izin Operasional

Agus Sugianto: Kepala Sekolah yang Berdedikasi pada Pendidikan di Pasongsongan

Ramuan Banyu Urip Bawa Serda Arifin Go International

MS Arifin Menerima Kunjungan Ahli Pengobatan Alternatif di Yogyakarta

Sutiksan Terpilih sebagai Ketua KPRI 'Karya Baru' Kecamatan Pasongsongan

Anak Yatim di SDN Panaongan 3 Terima Santunan dari BPRS Bhakti Sumekar Pasongsongan Kabupaten Sumenep