Langsung ke konten utama

Melangkah ke Depan: Reformasi Proses Rekrutmen PPPK untuk Mewujudkan Keadilan dan Kepastian di Kabupaten Sumenep

rekrutmen pppk kabupaten sumenep tahun 2023 penuh carut marut

Catatan: Yant Kaiy

Kontroversi yang melingkupi rekrutmen Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK) 2023 di Kabupaten Sumenep menimbulkan tantangan yang signifikan, terutama terkait dengan kurangnya transparansi, perubahan aturan yang mendadak, dan hasil perankingan yang kontroversial.

Untuk mengatasi ketidakpuasan yang meluas di kalangan pelamar, sejatinya pemerintah daerah dan instansi terkait harus mengambil langkah-langkah konkret untuk memperbaiki proses rekrutmen ini.

Pertama, transparansi harus ditingkatkan. Informasi yang jelas mengenai kriteria seleksi, bobot nilai, dan mekanisme perankingan harus diumumkan secara terbuka dan mudah diakses oleh semua pelamar. Dengan demikian, para calon PPPK dapat memiliki pemahaman yang lebih baik tentang apa yang diharapkan dari mereka dan bagaimana mereka dinilai.

Kedua, konsistensi aturan harus dijaga. Perubahan aturan selama proses rekrutmen harus diminimalkan, dan jika ada perubahan yang diperlukan, pihak terkait harus memberikan penjelasan yang jelas dan memastikan bahwa perubahan tersebut tidak merugikan para pelamar yang telah berusaha keras.

Ketiga, hasil perankingan harus mencerminkan secara akurat kualifikasi dan kinerja pelamar. Keterbukaan dalam penjelasan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi hasil peringkat dapat membantu mengatasi ketidakpastian yang mungkin muncul di antara para pelamar.

Selain itu, forum dialog terbuka antara pemerintah daerah, instansi terkait, dan perwakilan pelamar harus dibentuk. Dialog ini dapat menjadi wadah untuk mendengarkan aspirasi, kekhawatiran, dan saran dari berbagai pihak yang terlibat. Dengan melibatkan semua pihak, termasuk masyarakat, proses rekrutmen dapat lebih terbuka dan mendapatkan dukungan lebih luas.

Penting untuk diingat bahwa PPPK merupakan elemen penting dalam membangun sumber daya manusia di sektor pendidikan. Oleh karena itu, proses rekrutmen harus mencerminkan integritas dan keadilan, serta mendukung tujuan pembangunan pendidikan di Kabupaten Sumenep.

Dengan langkah-langkah reformasi ini, diharapkan bahwa rekrutmen PPPK di Kabupaten Sumenep dapat menjadi contoh yang baik bagi daerah lainnya.

Pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas memerlukan proses rekrutmen yang adil, transparan, dan dapat dipercaya. Hanya dengan demikian, Kabupaten Sumenep dapat meraih kemajuan yang berkelanjutan dalam pengembangan sektor pendidikan dan sumber daya manusia.[] 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nasib Guru Honorer PAI di Sumenep tidak Terurus

Catatan: Yant Kaiy Tidak adanya rekrutmen PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) bagi guru PAI (Pendidikan Agama Islam) di lingkungan Dinas Pendidikan Sumenep, menambah panjang penderitaan mereka. Karena harga dari profesi mulia mereka sebagai pendidik dibayar tidak lebih dari Rp 300.000,- per bulan. Rupanya pihak pemangku kebijakan masih belum terketuk hatinya untuk mengangkis mereka dari lembah ketidak-adilan. Sekian lama guru PAI terjebak di lingkaran mimpi berkepanjangan. Impian para guru PAI ini untuk menjadi PPPK menyublim seiring tidak adanya jaminan kesejahteraan. Namun mereka tetap berkarya nyata walau kesejahteraan keluarganya jadi taruhan. Mereka tetap tersenyum mencurahkan keilmuannya terhadap murid-muridnya. Animo itu terus bersemi karena ada janji Allah, bahwa siapa pun orang yang mendermakan ilmu agamanya, maka jaminannya kelak adalah surga. Barangkali inilah yang membuat mereka tidak bergolak dalam menyampaikan aspirasinya. Mereka tidak turu

Panji Gumilang Pesohor Akhir Kekuasaan Jokowi

Catatan: Yant Kaiy Emosi rakyat Indonesia berpekan-pekan tercurah ke Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang. Episode demi episode tentangnya menggelinding bebas di altar mayapada. Akhirnya, lewat tangan-tangan penguasa ketenangan dan kenyamanan Panji Gumilang mulai terusik. Telusur mereka berdasar pernyataan dirinya tentang beberapa hal yang dianggap sesat oleh sebagian besar umat Islam di tanah air. Cerita tentangnya menenggelamkan beraneka berita krusial dalam negeri. Isu ketidakadilan, kasus besar menyangkut hajat hidup orang banyak menyublim di dasar laut Al Zaytun. Banyak orang bertanya-tanya, seberapa perkasa Panji Gumilang di mata hukum Indonesia. Ia bertakhta atas nama kebenaran walau kadang berseberangan jalan dengan organisasi Islam yang ada. Mungkin baginya, berbeda itu indah. Sekarang tugas penguasa menyembuhkan suasana negeri ini menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur. Tidak ada nilai tawar.[] - Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com

SDN Panaongan 3 Layak Menyandang Predikat Sekolah Terbaik di Pasongsongan

Agus Sugianto (kanan) bersama Kepala Dinas Pendidikan Sumenep Agus Dwi Saputra. [Foto: Sur] apoymadura.com  - SDN Panaongan 3 terletak di Dusun Campaka Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Lokasinya masuk pelosok dengan jalan rusak ringan. Warga masyarakatnya sebagai besar bekerja di ladang sebagai petani. Musim penghujan mereka bercocok tanam jagung. Musim kemarau masyarakat lebih banyak menanam tembakau.  Ada pula sebagian dari mereka merantau ke kota lain. Bahkan ada yang bekerja di Malaysia, mengadu peruntungan agar kesejahteraan hidup lebih baik. Etos kerja warga masyarakat cukup tinggi. Mereka sadar, putra-putri mereka paling tidak harus punya pondasi keilmuan yang cukup. Agar dalam mengarungi hidup lebih indah, sesuai impiannya. Kendati perekonomian mereka rata-rata lemah, namun masalah pendidikan anak-anaknya menjadi sebuah prioritas. Karena mereka sadar, hidup bahagia itu lebih lestari dengan ilmu. Mereka menginginkan pendidikan putra-putrinya ke tingkat p