Tidak Lolos Tes Polisi Gegara Buta Warna

Dawiya berasal dari Palembang. (Foto: Yant Kaiy) 

Yogyakarta -
Siapa yang tidak hancur hatinya manakala sang buah hati tidak lolos tes masuk polisi gara-gara buta warna. Sungguh disayangkan. Selasa (6/9/2022). 

"Hanya karena buta warna. Anak saya gagal menggapai mimpinya," ucap Dawiya, berasal dari Palembang.

Setelah berkonsultasi dengan salah seorang bidan di kampungnya, Dawiya disarankan putranya berobat ke Therapy Banyu Urip Pusat Yogyakarta.

"Kebetulan suami bidan tersebut seorang polisi. Setelah itu kami buka-buka sosial media untuk meyakinkan hati," ujar Dawiya.

Setelah yakin betul, lalu wanita paruh baya ini mengajak saudaranya mengantarkan anaknya ke Therapy Banyu Urip Pusat Yogyakarta.

"Saya percaya, disini anak saya bakal mendapat kesembuhan. Ternyata puluhan pasien buta warna seperti anak saya juga lagi berjuang untuk sembuh di tempat ini," pungkasnya meniscaya. (Kay) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Imanur Maulid Efendi dan Ahmad Buhari: Pendamping Setia Guru Honorer Kecamatan Pasongsongan dalam Rekrutmen PPPK 2024

Drumband Gita Al-Husna SDN Pakandangan Sangra Raih Prestasi Tingkat Jawa Timur

Teknik Pengobatan Guasha dan Barqun di Griya Sehat Alami Holistik (GSAH) Yogyakarta

BPRS Bhakti Sumekar Pasongsongan Salurkan Sedekah di SDN Panaongan 3

Kepedulian Agus Sugianto dalam Membantu Guru Honorer pada Seleksi PPPK Tahap 2

Abu Supyan: Kepala SD yang Memiliki TK Satu Atap Diminta Segera Urus Izin Operasional

Agus Sugianto: Kepala Sekolah yang Berdedikasi pada Pendidikan di Pasongsongan

Apresiasi Tim Penilai Kinerja terhadap Kepala SDN Panaongan 3 dalam Program Literasi dan Numerasi

Ramuan Banyu Urip Bawa Serda Arifin Go International

MS Arifin Menerima Kunjungan Ahli Pengobatan Alternatif di Yogyakarta