Langsung ke konten utama

Bermain di Atas Luka Masyarakat Kampung Loki (Surat Terbuka)

Bermain di Atas Luka Masyarakat Kampung Loki (Surat Terbuka)

Mantan Sekretaris Distrik Asologaima kini menjabat sebagai Kepala Distrik Asologaima bermain di atas luka batin masyarakat Kampung Loki.

Masalah Kampung Loki Distrik Asologaima sudah pernah diarahkan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung Kabupaten Jayawijaya, dengan arahan dan nasihat bersifat mendidik Kepala Kampung Loki Elias Tabuni. Ini disampaikan di Kantor Distrik Asologaima saat DPMK Kabupaten Jayawijaya hadir dalam persoalan Kampung Loki. Tapi Kepala Distrik Asologaima mantan Sekdis Asologaima mengulur kembali persoalan yang sudah diselesaikan secara administrasi pemerintah Kabupaten Jayawijaya.

Berdasarkan arahan dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung Kabupaten Jayawijaya, Bapak Kepala Kampung Elias Tabuni, pernah melaksanakan tugas sesuai arahan dan nasihat, yaitu pencairan Dana Kampung Tahun Anggaran 2021 Tahap I dibagi atau disalurkan pada masyarakat dari Kampung Halaman Loki di halaman rumah honai yang sudah runtuh. Dalam penyaluran dana kepada masyarakat sebagian dipotong atau disisikan untuk pembangunan kantor administrasi Kampung Loki Rp 160.000.000,- (seratus enam puluh juta rupiah). Uang tersebut dipakai oleh kepala kampung diluar sepengetahuan masyarakat. Lalu pencairan dana kampung Tahap II Tahun Anggaran 2021 pada Desember lalu. Setelah dibagikan kepada masyarakat, sisanya Rp 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) bayar utang-piutang Kepala Kampung yang diambil kebutuhan pribadinya.

Penggelapan Dana Kampung terakhir setelah arahan dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK) Kabupaten Jayawijaya, dalam pengarahan dinas tersebut hadir di kantor Distrik Asologaima dan Kepala Distrik Asologaima yang sekarang, saat itu menjabat sebagai Sekretaris Distrik Asologaima (Sekdis), dan beliau sebagai Sekretaris Distrik Asologaima mengetahui persoalan Kampung Loki. Tim Forum Peduli Masyarakat Kampung menilai Kepala Distrik Asologaima hari ini seakan tidak tau menau persoalan Kampung Loki dan seakan baru dilantik dari ikatan dinas di kabupaten kota lalu dipindahkan tugas di Distrik Asologaima. Seharusnya Kepala Distrik Asologaima yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Distrik Asologaima (Sekdis) mengetahui akar persoalannya bahkan kehadiran Dinas DPMK Kabupaten Jayawijaya di Distrik Asologaima beliau ada sebagai Sekretaris Distrik Asologaima.

Namun Kepala Distrik Asologaima mengeluarkan undangan pertemuan pada hari Sabtu Kepada Tim Forum Peduli Masyarakat Kampung dipanggil untuk membenahi masalah Kampung Loki. Maka  kami menilai Kepala Distrik yang sangat keliru dinamika roda Pemerintahan Daerah di wilayah Asologaima dan khususnya di Kampung Loki. Dari fenomena diatas jelas tapi hal ini kami Tim Forum Peduli Masyarakat Kampung menduga bisa terjadi konflik horisontal antar masyarakat. Tim siap hadir memenuhi undangan Kepala Distrik Asologaima. Namun ada hal-hal yang tidak diinginkan oleh masyarakat terjadi maka semua tanggung jawab dan aktor adalah Kepala Distrik Asologaima, mantan Sekretaris Distrik Asologaima.

Tim Forum Peduli Masyarakat Kampung akan hadir memenuhi undangan Kepala Distrik Asologaima sebagai pendengar. Tapi dari agenda dalam undangan tersebut Tim Forum Peduli Masyarakat Kampung menganggap bahwa Kepala Distrik Asologaima mantan Sekdis Asologaima sangat keliru dan kehilangan akal sehat karena persoalan Kampung Loki yang sudah dilewati secara administrasi pemerintahan, namun harus diulur kembali, dalam hal ini Tim menduga pertemuan bisa berdampak buruk.

Peran Kepala Distrik sebagai kepanjangan tangan dari Bupati sebagai Kepala Daerah, Menjadi amat tinggi hal ini dapat dirasakan dari kecenderungan masyarakat yang masih menjadikan distrik sebagai tempat pengaduan berbagai permasalahan sosial seperti bencana alam, konflik sosial dan lainnya. Salah satu masalah yang fatal adalah status Kampung Loki selama 11 tahun lebih tidak nampak pembangunan Kantor Administrasi Kampung. Tapi Anggaran Dana Kampung terus disalurkan kepada Kepala Kampung. Hal ini kejanggalan seorang Kepala Distrik Asologaima dalam pembiaran dan pemeliharaan masalah di lingkungan Distrik Asologaima Kampung Loki.

Dan selama ini Kepala Distrik Asologaima mantan Sekretaris Distrik Asologaima (Sekdis) sangat tahu persoalan namun dari sini saja bisa menduga Mantan Sekdis yang sekarang Kepala Distrik Asologaima ikut bermain. Tim Forum Peduli Masyarakat Kampung tetap mendorong ke ranah hukum agar beberapa Dinas terkait dan Kepala Distrik Asologaima beserta jajarannya yang bermain diperiksa dan diproses hukum yang berlaku di Republik Indonesia.

Tim Forum Peduli Masyarakat Kampung berjiwa besar bekerja untuk memulihkan administrasi pemerintah kampung dan kesejahteraan masyarakat serta pemerataan pembangunan bagi SDM Kampung Loki. Itulah harapan Tim Forum Peduli Masyarakat Kampung beserta masyarakat setempat.

TIM Forum Peduli Masyarakat Kampung

Dano Tabuni (Hp 0812.1383.573)



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nasib Guru Honorer PAI di Sumenep tidak Terurus

Catatan: Yant Kaiy Tidak adanya rekrutmen PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) bagi guru PAI (Pendidikan Agama Islam) di lingkungan Dinas Pendidikan Sumenep, menambah panjang penderitaan mereka. Karena harga dari profesi mulia mereka sebagai pendidik dibayar tidak lebih dari Rp 300.000,- per bulan. Rupanya pihak pemangku kebijakan masih belum terketuk hatinya untuk mengangkis mereka dari lembah ketidak-adilan. Sekian lama guru PAI terjebak di lingkaran mimpi berkepanjangan. Impian para guru PAI ini untuk menjadi PPPK menyublim seiring tidak adanya jaminan kesejahteraan. Namun mereka tetap berkarya nyata walau kesejahteraan keluarganya jadi taruhan. Mereka tetap tersenyum mencurahkan keilmuannya terhadap murid-muridnya. Animo itu terus bersemi karena ada janji Allah, bahwa siapa pun orang yang mendermakan ilmu agamanya, maka jaminannya kelak adalah surga. Barangkali inilah yang membuat mereka tidak bergolak dalam menyampaikan aspirasinya. Mereka tidak turu

Panji Gumilang Pesohor Akhir Kekuasaan Jokowi

Catatan: Yant Kaiy Emosi rakyat Indonesia berpekan-pekan tercurah ke Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang. Episode demi episode tentangnya menggelinding bebas di altar mayapada. Akhirnya, lewat tangan-tangan penguasa ketenangan dan kenyamanan Panji Gumilang mulai terusik. Telusur mereka berdasar pernyataan dirinya tentang beberapa hal yang dianggap sesat oleh sebagian besar umat Islam di tanah air. Cerita tentangnya menenggelamkan beraneka berita krusial dalam negeri. Isu ketidakadilan, kasus besar menyangkut hajat hidup orang banyak menyublim di dasar laut Al Zaytun. Banyak orang bertanya-tanya, seberapa perkasa Panji Gumilang di mata hukum Indonesia. Ia bertakhta atas nama kebenaran walau kadang berseberangan jalan dengan organisasi Islam yang ada. Mungkin baginya, berbeda itu indah. Sekarang tugas penguasa menyembuhkan suasana negeri ini menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur. Tidak ada nilai tawar.[] - Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com

SDN Panaongan 3 Layak Menyandang Predikat Sekolah Terbaik di Pasongsongan

Agus Sugianto (kanan) bersama Kepala Dinas Pendidikan Sumenep Agus Dwi Saputra. [Foto: Sur] apoymadura.com  - SDN Panaongan 3 terletak di Dusun Campaka Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Lokasinya masuk pelosok dengan jalan rusak ringan. Warga masyarakatnya sebagai besar bekerja di ladang sebagai petani. Musim penghujan mereka bercocok tanam jagung. Musim kemarau masyarakat lebih banyak menanam tembakau.  Ada pula sebagian dari mereka merantau ke kota lain. Bahkan ada yang bekerja di Malaysia, mengadu peruntungan agar kesejahteraan hidup lebih baik. Etos kerja warga masyarakat cukup tinggi. Mereka sadar, putra-putri mereka paling tidak harus punya pondasi keilmuan yang cukup. Agar dalam mengarungi hidup lebih indah, sesuai impiannya. Kendati perekonomian mereka rata-rata lemah, namun masalah pendidikan anak-anaknya menjadi sebuah prioritas. Karena mereka sadar, hidup bahagia itu lebih lestari dengan ilmu. Mereka menginginkan pendidikan putra-putrinya ke tingkat p