Gemuruh di Dada
Pentigraf: Yant Kaiy
Tiba-tiba
di dada bergemuruh. Jantung berdegup hebat di tengah keramaian. Kubertahan.
Menyeimbangkan kenyataan. Bersandiwara tersenyum walau perih hati mulai
menyeruak. Pelan membuyarkan pikiran.
Kubuang pandangan ke objek lain, bukan pelaminan. Karena dia duduk berdua dengan wanita idaman lain. Cinta kami memang telah putus. Tapi kenangan indah bersamanya ternatal.
Segera aku berbaur. Bercerita dengan orang-orang sekitar. Namun tetap saja otakku menggiring mata ini ke arahnya.[]
Pasongsongan, 16/11/2021
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.