Cemas



Pentigraf: Yant Kaiy

Dalam jiwa manusia normal, perasaan cemas selalu ada. Tinggal bagaimana individu itu sendiri mengendalikannya. Begitu kira-kira orang bijak berpetuah.

Dulu aku bagai burung malam terbang merdeka. Membunuh cemas lewat berpetualang kemana kusuka. Tak ada rancangan masa depan pasti. Kuikuti kata hati. Menyulam ilham jadi baris puisi. Membongkar kosakata jadi prosa. Tidak mengenal hari. Yang ada raihan jati diri atas segala peristiwa dari Sang Kuasa.

Terus saja cemas bertahta seiring inspirasi mengalir lewat kata-kata.  Entah sampai kapan ketenangan menyapu bersih jiwa berkarat ini? Aku tak sanggup meraba luka. Biarlah sembuh oleh kemarau dan hujan.[]

Pasongsongan, 9/11/2021



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soal-soal Bahasa Madura Kelas IV SD

Soa-soal Bahasa Madura Kelas III

KB-PAUD Sabilul Rosyad Desa Pagagan Menerima Kunjungan Asesor Akreditasi

PB Elang Waru Jalin Persahabatan dengan PB Indoras Sumenep

Mitos Uang Bernomer 999

Kekecewaan Guru Honorer Pasongsongan: Lama Mengabdi tapi Tak Lolos PPPK

Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Madura PAS Kelas IV SD

Sekolah Hebat, SDN Padangdangan 2 Gelar Program Bersase Setiap Sabtu

498 Guru Honorer Sumenep Gagal Terjaring PPPK, Bagaimana Nasib Mereka?

Di SDN Padangdangan 1 Digelar Isco Pediyah, Ajang Asah Kecerdasan dan Spiritual Siswa