Teraniaya



Pentigraf: Yant Kaiy

Sungguh, aku tak ingin lagi bicara padamu. Kebencian itu menyeruak di dada. Meski acapkali aku membuangnya di tong sampah. Bayang wajahmu, suara bernada tinggimu membekas kuat di benak rapuh ini. Aku terkapar di lingkaran siksa. Muak ternatal spontan diantara dendam.

 

Hijrah jalan terbaik yang wajib kutempuh. Walau aku di posisi tak bersalah. Orang bijak berkata; mengalah bukan berarti kalah. Kenapa aku harus memusuhimu. Sejatinya, aku bisa mengendalikan diri. Tidak menantangmu. Dunia tidak selebar daun kelor.

 

Kesadaran itu memantapkan langkah diri. Menyusuri atmosfer lain. Orang-orang baru di kota berbeda. Selamat tinggal kenangan silam. Mungkin aku bisa menguburnya sementara waktu.[]

 

Pasongsongan, 14/10/2021



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soa-soal Bahasa Madura Kelas III

Soal-soal Bahasa Madura Kelas IV SD

Pisah Kenang Siswa Kelas VI SDN Pasongsongan 1: Pentas Seni yang Spektakuler dan Mengagumkan🔥

Wali Murid dan Guru Bersinergi Sukseskan Acara Pelepasan Siswa Kelas VI SDN Padangdangan 2💪

Pelepasan Siswa Kelas VI SDN Padangdangan 2 Berlangsung Meriah🔥

Pelepasan 1000 Merpati Tandai Dimulainya Haflatul Imtihan di Pesantren Annidhamiyah

SMPN 1 Pasongsongan Perkenalkan Program Pendidikan kepada Siswa SDN Panaongan 3 dalam Sosialisasi Penerimaan Siswa Baru

Grand Opening Haflatul Imtihan 2025‼️ Menyemai Prestasi, Merawat Tradisi di Pondok Pesantren Annidhamiyah🔥

Upacara Pembukaan Perkemahan Sataretanan (Perkasa): Sambutan Kamabigus🔥

Najma Fairus Bikin Haru di Acara Perpisahan SDN Padangdangan 2🔥