Menjanda



Pentigraf: Yant Kaiy

Tonah capek berangan-angan seperti masih gadis. Perjuangan telah dibentangkan. Pengorbanan tercurah maksimal. Pengabdian selama menjadi karyawan salah sebuah perusahaan amat optimal. Tapi takdir bagus tak berpihak padanya. Selebihnya hanya bisa bersyukur dari sekian banyak kegagalan itu. Tuhan Maha Bijaksana.

 

Memang, kesuksesan bukan hanya diukur lewat uang. Atau sekadar penampilan. Kegagalan utama Tonah yaitu tentang kesejahteraan rumah tangganya. Apalagi setelah suaminya pergi ke alam kubur. Tiga orang anaknya butuh biaya pendidikan.

 

Sedih karena jatuh miskin. Tiada tambatan hati mencurahkan kesepian diri. Hanya sesal tak berpantai ketika mengingat sukses masa lalu.

 

Pasongsongan, 3/10/2021



  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Imanur Maulid Efendi dan Ahmad Buhari: Pendamping Setia Guru Honorer Kecamatan Pasongsongan dalam Rekrutmen PPPK 2024

Drumband Gita Al-Husna SDN Pakandangan Sangra Raih Prestasi Tingkat Jawa Timur

Teknik Pengobatan Guasha dan Barqun di Griya Sehat Alami Holistik (GSAH) Yogyakarta

BPRS Bhakti Sumekar Pasongsongan Salurkan Sedekah di SDN Panaongan 3

Abu Supyan: Kepala SD yang Memiliki TK Satu Atap Diminta Segera Urus Izin Operasional

Agus Sugianto: Kepala Sekolah yang Berdedikasi pada Pendidikan di Pasongsongan

Ramuan Banyu Urip Bawa Serda Arifin Go International

MS Arifin Menerima Kunjungan Ahli Pengobatan Alternatif di Yogyakarta

Sutiksan Terpilih sebagai Ketua KPRI 'Karya Baru' Kecamatan Pasongsongan

Anak Yatim di SDN Panaongan 3 Terima Santunan dari BPRS Bhakti Sumekar Pasongsongan Kabupaten Sumenep