Noktah Rindu



Pentigraf: Yant Kaiy

Dia dan aku sudah berambut dua. Kami sama-sama telah memiliki anak. Suamiku berkantong tebal lantaran bekerja disalah sebuah bank swasta. Semua kebutuhan hidup terpenuhi. Anak-anak kami tumbuh sejahtera seiring waktu. Namun cinta tak kenal usia. Benih-benih asmara tiba-tiba bergema diantara kemesraan terjalin indah.

 

Saat suamiku tugas diluar kota, bayang-bayang dia menghampiri malam kesepianku. Hasrat liar itu mengoyak perih. Tak terkendali.

 

Aku memintanya untuk datang. Dia tidak menolak. Rupanya rindu tidak bertepuk sebelah tangan. Dia memegang tanganku di sudut ruang tertutup. Mata kami bersirobok. Tak ada kalimat puitis mengiringi pelukan, hangat.[]

 

Pasongsongan, 19/9/2021



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Imanur Maulid Efendi dan Ahmad Buhari: Pendamping Setia Guru Honorer Kecamatan Pasongsongan dalam Rekrutmen PPPK 2024

Drumband Gita Al-Husna SDN Pakandangan Sangra Raih Prestasi Tingkat Jawa Timur

Teknik Pengobatan Guasha dan Barqun di Griya Sehat Alami Holistik (GSAH) Yogyakarta

BPRS Bhakti Sumekar Pasongsongan Salurkan Sedekah di SDN Panaongan 3

Abu Supyan: Kepala SD yang Memiliki TK Satu Atap Diminta Segera Urus Izin Operasional

Agus Sugianto: Kepala Sekolah yang Berdedikasi pada Pendidikan di Pasongsongan

Ramuan Banyu Urip Bawa Serda Arifin Go International

MS Arifin Menerima Kunjungan Ahli Pengobatan Alternatif di Yogyakarta

Sutiksan Terpilih sebagai Ketua KPRI 'Karya Baru' Kecamatan Pasongsongan

Anak Yatim di SDN Panaongan 3 Terima Santunan dari BPRS Bhakti Sumekar Pasongsongan Kabupaten Sumenep